Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Membangun Kedaulatan Rakyat Perlu Oposisi Yang Kuat, Kenapa?

23 April 2021   11:00 Diperbarui: 7 Mei 2021   02:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimana kondisi ini dari sudut pandang demokrasi? Tentu saja demokrasi yang diterapkan kualitasnya sangat lemah dan mengkuatirkan rakyat dan sistem pemerintahan yang terdistorsi pada sistem politik lain yang anti kebebasan. Misalnya distorsi ini akan membawa pada sistem politik komunis yang berorientasi pada pengendalian sistem pembangunan rakyat yang sangat ketat.

Tantu timbul pertanyaan berikutnya, apakah distorsi tersebut mengangkangi konstitusi negara? Tentu saja sudah pasti berbenturan dengan konstitusi negara yang sesungguhnya demokratis sebagaimana konstitusi negara ini setelah terjadinya amandemen empat kali UUD 1945 pada masa reformasi.

Berikutnya, apakah terjadi penyalahgunaan kekuasaan (abuse power) pemerintah atas pergeseran sistem politik negara tersebut? Jawaban benar. Tetapi kenapa tidak ada warga masyarakat yang mampu mempersoalkannya? Karena terjadi pelemahan ekonomi pada rakyat secara keseluruhan sehingga kondisi ekonomi sosial terutama pada ruang politik oposisi akan melemah dengan sendirinya.

Karena itulah, para penulis yang memahami kondisi pembangunan rakyat dan memahami sistem demokrasi dalam suatu pemerintahan mengangkat tokoh politik atau pemimpin politik agar terjadi keseimbangan antara kekuasaan pemerintah dengan oposisi meskipun hal ini sangat sulit dicapai. Karena kekuasaan akan cenderung absolut sebagaimana dialami negara ini  dimasa orde lama dam orde baru yang menyebabkan penguasa merubah masa pemerintahannya menjadi begitu lama bahkan terwacanakan kekuasaan presiden seumur hidup.

Lalu memantau kondisi politik negara kekinian yang terbangun opini sosial meski terselubung tentang presiden tiga periode, apakah hal ini adalah gejala pemerintahan yang kekuasaannya absolut dan anti demokrasi?

Indikatornya menunjukkan secara pasti bahwa kekuasaan absolut sudah berjalan dalam sistem pemerintahan saat ini. Apalagi peilaku pemimpin negara yang terbawa dalam sistem otokrasi yang cenderung didukung oleh partai politik lain. Untuk mengatasi sistem kekuasaan absolut yang anti demokrasi, hal apakah yang masih berpotensi dilakukan rakyat untuk mengatasi tingkah laku pemerintah (government behavior) yang cenderung sentralistik tersebut?

Rakyat bersikap meski dengan cara diam tetapi menunggu momentum dan kesempatan untuk membalas kelompok politik yang berlaku anti demokrasi. Kecenderungan ini dalam politik disebut dengan "Teori Kebisuan Spiral" dimana masyarakat yang anti pemerintah yang semakin besar namun tidak mampu melakukan aksi politik tetapi cenderung diam dan memiliki sikap yang antitesis atas pembangunan yang dilakukan pemerintahnya.

Lalu, apakah hal ini dialami oleh rakyat Indonesia saat ini? Tentu saja jika mereka memiliki cukup kapasitas sebagai warga negara yang mumpuni memahami hak-hak politiknya dalam negara. Tetapi bagi warga masyarakat inlanders (mentalitasnya terjajah) akan sulit berlaku karena mereka beranggapan bahwa pemerintah adalah Tuannya yang bisa membantu hidupnya meski hanya sedikit.

Pada warga masyarakat yang tidak cukup memahami hak-hak mereka dalam bernegara tentu sepanjang hidupnya akan terjajah meski oleh bangsanya sendiri. Tentu kita berharap agar rakyat Indonesia tidak mengalami pelemahan mentalitas mereka menjadi bangsa terjajah yang terjadi set back ke jaman perbudakan dimasa lalu.

Siapa yang menjajah yang sesungguhnya? Bisa saja bangsa lain menggunakan kekuasaan pemerintah baik dalam sistem ekonomi dalam bentuk kredit bersyarat atau bantuan yang bersyarat dari negara kaya atau negara berkuasa.

Atau berpotensi juga penjajahan dilakukan oleh bangsa kita sendiri oleh kelompok politik yang sekedar mencari energi dan power politik untuk menang atas persaingan dengan kelompok politik lain dalam negerinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun