Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prof. Amien Rais Pemimpin Politik Rakyat Bukan Sebatas Pimpinan Partai Politik

17 Maret 2021   21:23 Diperbarui: 24 Maret 2021   16:55 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, Amien Rais dikenal dalam dunia politik sejak reformasi oleh masyarakat Indonesia adalah seorang pemimpin politik yang tidak pernah tidur dalam memperjuangkan misi dan visinya meskipun jungkir balik terkadang menang terkadang juga kalah dalam mimentum politik. Tetapi yang perlu rakyat Indonesia tahu bahwa ia adalah satu-satunya tokoh yang cukup konsisten dan tidak bermain politik ala politik buang badan (safety players).

Kedua, Amien Rais bukan seorang tokoh yang beraroma korup dalam masa-masa menjabat pada negara dan bermain dalam politik nasional, bahkan ia adalah seorang pemimpin politik yang jauh dari skandal kebiasaan yang sering menjerumuskan pemimpin politik.

Ketiga, Amien Rais bukan pemimpin politik yang mengutamakan kepentingan keluarganya dalam kebijakan politiknya. Apalagi dalam menyerahkan estafet kepemimpinan partai politik yang didirikannya.

Keempat, Amien Rais juga melakukan pengkaderan kepemimpinan politik secara tegas, jika ia sudah mengatakan Ketua Umum cukup satu periode maka ia akan memperjuangkannya meskipun harus berhadapan dengan anggota keluarganya. Bukan tidak bisa ia merubah partai untuk merubah aturan dengan berbagai rekayasa politik untuk menguasai partai tersebut.

Karena konsistensi dalam menerapkan demokratisasi dalam partai politik akhirnya iapun melahirkan banyak orang yang berpotensi menentangnya, meski ia tidak pernah menganggapnya sebagai lawan, tetapi memberi peluang kepada semua kader untuk menjalankan mekanisme demokrasi sebagaimana mestinya.

Kelima, Amien Rais juga tidak pernah berhenti mendobrak pemerintah yang dianggap mendhalimi hak rakyat, iapun tidak menunggu rakyat bergerak menghadapi pemerintah terlebih dahulu menghadapinya tetapi ia sendirilah yang melakukannya. Hal ini dilakukan baik dengan menggunakan partai politik maupun tanpa partai politik sekalipun.

Keenam, Amien Rais berjuang dengan nilai-nilai agama yang kuat bukan politik yang kering kerontang hanya sebatas jabatan dalam pemerintahan atau parlemen, perjuangan itu akan terus dilakukan meski tidak berkompensasi fasilitas dan uang sebagai alat barter yang sering menghiasi kebiasaan politik.

Karena sikap-sikapnya tersebut yang merupakan budaya baru bagi masyarakat Indonesia dimana tidak semua cukup paham terhadap sikapnya, akhirnya iapun melahirkan banyak pro dan kontra bahkan melahirkan warga yang bermusuhan dengannya. Apalagi masyarakat yang cara pandangnya sempit dalam melihat pekerjaan politik dalam batas pembangunan fisik sudah pasti menganggapnya pengacau pembangunan. Bukan tidak ada warga masyarakat berpikir bahwa Amien Rais mengganggu pembangunan.

Penilaian ini tentu menjadi terbalik bahkan mereka yang tidak paham politik menganggap sebagai pengganggu pemerintah dan pengacau negara. Padahal warga masyarakat yang dangkal memahami politik dan kepemimpinan bangsa serta negara.

Padahal tanpa gerakan-gerakannya rakyat Indonesia berpotensi dijajah sebagaimana 3,5 abad dimasa lalu.

Melihat politik nasional saat ini posisi politik Amien Rais adalah sebagai pemimpin oposisi yang tidak mengenal posisi tawar selain pemerintah memilih kebenaran dan aspiratif terhadap rakyat dan hak-haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun