Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Penulis Politik Perlawanan | Pendiri Gerakan Aceh Bangkit Penggagas Kesadaran Merdeka untuk Rakyat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis demi rakyat yang dilupakan kekuasaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rakyat Antri Beras, Politisi Antri Jabatan: Demokrasi Indonesia Sudah Mati

17 Agustus 2025   16:02 Diperbarui: 17 Agustus 2025   16:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Aceh Awakening, creations

Sementara itu, ketua umum partai sendiri banyak yang tidak mengerti dasar konstitusi, tidak paham fungsi parlemen, apalagi berpikir tentang pembangunan jangka panjang. Mereka hidup dari subsidi negara yang semestinya digunakan untuk subsidi rakyat miskin.

Rakyat Disuruh Sabar, Elit Disuruh Serakah

Setiap kali rakyat protes soal mahalnya harga kebutuhan pokok, mereka disuruh sabar. Tapi elite politik tidak pernah diajarkan sabar. Mereka minta naik dana bansos, naik tunjangan pejabat, dan sekarang... naik dana partai!

Padahal partai tidak pernah hadir saat rakyat menderita. Mereka hanya muncul saat kampanye. Lalu hilang saat rakyat kelaparan.

Ini demokrasi palsu.
Ini bukan suara rakyat, tapi suara elite yang haus jabatan.

Mereka Tidak Tahu Malu

Bagaimana bisa mereka menambah dana partai saat harga beras, minyak, telur, dan gula terus meroket?

Bagaimana bisa mereka tidur nyenyak di atas kasur empuk ruang kerja mewah saat rakyat tidur di lantai rumah berdinding triplek?

Apakah mereka tidak punya hati nurani?

Jawabannya sederhana:
Mereka tidak malu. Karena mereka tidak punya rasa takut lagi kepada rakyat.

Ganti Sistem, Bukan Tambah Dana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun