Berkenalan dengan IGD dan UGD yukkÂ
IGD (instalasi Gawat Darurat) dan UGD (Unit Gawat Darurat) adalah tempat dimana tenaga medis, seperti dokter dan perawat, bekerja untuk menangani pasien dalam keadaan darurat. meski serupa, keduanya memiliki perbedaan dalam skala penanganan, fasilitas pelayanan, serta jenis kasus yang ditangani.
Tenaga medis di IGD biasanya lebih lengkap, mencangkup dokter spesialis dari berbagai bidang, perawat, dan tenaga medis lainnya. hal ini karena kasus medis yang ditangani memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, dengan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan UGD, yang memiliki skala kasus medis lebih kecil, sehingga fasilitas yang disediakan cukup terbatas.Â
Dokter di IGD memiliki tugas penanganan kasus medis dengan kasus yang cukup sulit, seperti melakukan tindakan medis tingkat lanjut, menerima rujukan dari fasilitas kesehatan lain, dan menangani kondisi darurat yang mengancam nyawa. kondisi darurat yang mengancam nyawa adalah situasi medis yang memerulukan pertolongan segera, karena dapat berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Seperti yang dialami Ibu Dewi, saat suaminya tengah asik melaukan olahraga gym di rumah, tiba-tiba suaminya mengeluh dadanya nyeri yang hebat, serta berkeringat dingin dan sesak nafas, dengan cekatan Ibu Dewi segera menghubingi bantuan medis untuk segera dilarikan ke IGD. Sesampainya di IGD suami Ibu Dewi langsung mendapat penangan dari dokter spesialis jantung yang sedang bertugas saat itu, dengan cepat dan tepat dokter melakukan penangan, sehingga suami Ibu Dewi dapat tertolong.
Perlu diketahui kapan anda harus ke IGD?Â
anda perlu ke IGD jika mengalami Kondisi darurat yang mengancam nyawa, sepeti:
1. Serangan jantung
Gejala : Nyeri dada hebat, sesak nafas, keringat dingin, mual, dan pusing.
2. Stroke
Gejala : Sulit berbicara, secara tiba-tiba wajah asimetris, dan kelemahan fungsi tubuh.
3. Henti jantung
Gejala : Kehilangan kesadaran, tidak bernafas, dan tidak ada denyut nadi
4. pendarahan hebat
Gejala : Darah keluar dalam jumlah banyak dan sulit dihentikan
5. kecelakaan parah
Gejala : Luka robek yang menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, dan kehilangan kesadaran
6. Keracunan akut
Gejala : Mual, muntah, diare, pusing, kejang dan kesulitan bernafas
Bagaimana dengan dokter di UGD ?
UGD memiliki fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan dengan UGD. Dokter di UGD lebih fokus pada penanganan awal pasien, menilai konidisi fungsi tubuh yang esensial untuk bertahan hidup, memberikan pertolongan pertama, dan memberikan edukasi.
Kapan anda harus ke UGD?
UGD coock untuk konidis darurat yang memebutuhkan bantuan medis, tetapi tidak langsung mengancam nyawa. Contoh kondisi darurat yang tidak terlalu kritis meliputi:
1. Patah tulang ringan (patah tulang yang tidak mengancam fungsi tubuh yang esensial untuk bertahan hidup) seperti, patah tulang pada jari tangan.
2. Keseleo atau terkilir
seperti : pergelangan kaki keseleo atau lutut yang terkilir
3. Luka robek kecil (luka tidak terlalu dalam)
4. Migrain atau sakit kepala parah
5. Sakit perut ringan
seperti : diare lebih dari tiga hari berturut-turut
Meski konidisi ini tidak mengancam nyawa, jika gejala terus berlanjut, seperti nyeri taktertahankan, pembengkakan yang tidak membaik, atau demam tinggi disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penangan lebih lanjut.
Pentingnya Memilih Fasilitas yang TepatÂ
Baik IGD maupun UGD keduanya memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan darurat. Pemilihan fasilitas tergantung pada tingkat konidisi medis anda. jika anda mengalami konidisi yang darurat yang mengancam nyawa, segera hubungi layanan darurat atau bawa pasien ke IGD terdekat. Untuk konidisi darurat yang tidak mengancam nyawa, segera kunjungi UGD terdekat.
Tips Dalam Menghadapi Kondisi Gawat DaruratÂ
1. Tetap tenang saat di lokasi kejadian
2. Hubungi layanan darurat
3. Lakukan pertolongan pertama jika anda terlatih
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI