4. pendarahan hebat
Gejala : Darah keluar dalam jumlah banyak dan sulit dihentikan
5. kecelakaan parah
Gejala : Luka robek yang menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, dan kehilangan kesadaran
6. Keracunan akut
Gejala : Mual, muntah, diare, pusing, kejang dan kesulitan bernafas
Bagaimana dengan dokter di UGD ?
UGD memiliki fasilitas yang lebih terbatas dibandingkan dengan UGD. Dokter di UGD lebih fokus pada penanganan awal pasien, menilai konidisi fungsi tubuh yang esensial untuk bertahan hidup, memberikan pertolongan pertama, dan memberikan edukasi.
Kapan anda harus ke UGD?
UGD coock untuk konidis darurat yang memebutuhkan bantuan medis, tetapi tidak langsung mengancam nyawa. Contoh kondisi darurat yang tidak terlalu kritis meliputi:
1. Patah tulang ringan (patah tulang yang tidak mengancam fungsi tubuh yang esensial untuk bertahan hidup) seperti, patah tulang pada jari tangan.
2. Keseleo atau terkilir
seperti : pergelangan kaki keseleo atau lutut yang terkilir
3. Luka robek kecil (luka tidak terlalu dalam)
4. Migrain atau sakit kepala parah
5. Sakit perut ringan
seperti : diare lebih dari tiga hari berturut-turut
Meski konidisi ini tidak mengancam nyawa, jika gejala terus berlanjut, seperti nyeri taktertahankan, pembengkakan yang tidak membaik, atau demam tinggi disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penangan lebih lanjut.