Tiba-tiba aku dikejutkan oleh teriakan sang waktu
Sorot matanya tajam dan penuh intimidasi
Seolah memintaku untuk cepat berlari
Rasa cemas meliputi tubuh ringkihku
Kurasaan firasat buruk atas kehadiran dunia dan waktu
Hanya tangis yang keluar dari mulut mungil ini
Kulihat juga manusia berdatangan kearahku seraya tersenyum
Bunda mungkin merasakan cemasku
Ia mendekapku
Dan  irama nadinya membuatku nyaman untuk sesaat
Begitulah  ku tahu akhirnya, bunda adalah kedamaian
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!