Menyadarkan lewat pagi
Fahrul Tanjung
Pagi cerah dengan awan nan indah
Menyelimuti lumbung lumbung merah
Sinar menyingsing dunia fana
Tersayat dengan teriknya mentari
Menyusuk kalbu di siang hari
Mati terkapar hari ini
Jiwa redup di telan bumi
Kehangat sudah tak ada lagi
Wahai penghuni negeri
Metamorgana telah berputar kembali
Hamparan laut telah mati
Laksamana kapal tak punya kendali
Kita harus mengetahui
Apa isi di tanah betuah ini negeri
Kita lihat anak bangsa telah rusak di buat pil ekstasi
Otak tercecer di sana seni
Karena balap liar terjadi
Hari terus begini
Miris dan meringis wahai negeri
Terputus lewat media online ini negeri
Lantas apa hakikat kita sebagai muda mudi
Tembok besar di garda terdepan ini negeri
Telah pupus di telan ibu Pertiwi
Tinggal estafet ini terjadi
Tapi apa, kita tak punya pengganti
Terkapar lihat ini negeri
Menjadi batu penghalang kita disini
Pemuda melayang entah cemana lagi
Orang tua tak ikut andil dalam ini
Jalanan malam di lewati
Serpihan serpihan cemoh di alami
Tapi apa tak perlu di gubris diri
Kita punya hidup hanya urusan pada ilahi
Tak perlu harus di tanggapi
Kalau ini negeri mau jaya kembali
Tapi kalau mau mati suri
Ya sudah biarkan saja kembali