Arsitekture Masjid Asasi di Padang Panjang

Aspek Budaya dan Ekonomi

Masjid Asasi tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbolidentitas budaya dan religius masyarakat Kelurahan Sigando. Masjid ini memainkan peran penting dalam sejarah masyarakatkelurahan sigando, serta dalam mempertahankan nilai-nilai adat dan spiritual Minangkabau. Masjid Asasi yang terletak di Kelurahan Sigando tidak hanya berperan sebagai pusat spiritual dan sosial budaya,tetapi kini juga berkembang sebagai objek wisata religi yang memiliki daya tarik historis dan simbolik yang kuat.Transformasi fungsi ini menunjukkan dinamika institusi sosial yang mampu merespons perubahan zaman, tanpameninggalkan nilai-nilai dasarnya. Dalam konteks teori Fungsionalisme, Malinowski (1944 : 36--37) menyatakanbahwa kebudayaan selalu berkembang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam berbagai bentuk. Dalam hal initermasuk kebutuhan rekreasi dan edukasi yang terpenuhi melalui praktik wisata berbasis religi. Menjadi salah satu objek wisata religi di Padang Panjang yang menarik banyak pengunjung. Pernah menjadi lokasi kegiatan budaya dan pariwisata seperti Festival Asasi, yang melibatkan UMKM lokal seperti pengrajin batik Asasi dan penjual makanan tradisional. Aspek Lingkungan. Keterkaitan erat dengan sumber mata air "Bulaan" di Sigando yang tidak pernah kering, menjadi salah satu alasan pendirian masjid di lokasi tersebut.