Di dalam kelas perkuliahan yang ramai Al melihat sekelilingnya memperhatikan teman seklasnya baik yang pria maupun yang Wanita. Tubuhnya terpaku diam, namun mata dan lehernya memutari sekeliling ruangan mencari hal baru yang bisa menghempaskan kebosanan. Semua pria dalam ruangan itu tertunduk memiringkan handphonenya, sedangkang para Wanita asik berbicara, ada juga yang sibuk scrooling media sosial miliknya. Tiba tiba dia menyenderkan kepalanya dan bergumam “aaah sial membosankan.” Dalam hatinya dia lanjut berguam “ apa coba asiknya main game dan scrool media sosial bukannya lebih seru berkomunikasiya, sebagai mahluk sosial. Disana ada yang asik berkominikasi namun yang dibicarakan tidak berisi.” Dia Kembali duduk tegak memperbaiki posturnya dan memfokuskan pandangannya pada Wanita disebrangnya. Tanpa Al sadari dia telah memandanginya lebih dari 10 detik. Dia baru menyedari bahwa Naila selalu berdempetan dengan Jannah, al tanpa disadari mulai memperhatikan detail detail kecil tentang keduanya. Keduanya memakai kerudung hitam,baju batik, celana hitam, dan flat shoes hitam. Al mengingat dua hari yang lalu mereka juga memakai baju yang senada kerudung abu abu celana jeans cerah dan baju putih. Al tersenyum simpul lalu menundukkan pandangannya dan bergumam “pantes aja mereka bisa deket.”
Seketika Wanita berbaju putih itu lewat dan duduk di bangku dosen, dan membuka kelas perkuliahan pagi itu. Anak anak dikelas biasa memanggilnya mam Is, satu satunya kata yang cocok untuk mendeskripsikan beliau adalah dengan 2 kata yaitu “sangat baik” beliau mulai menyuruh seisi kelas untuk mempersiapkan materi speakingnya masing masing dan mulai memanggil satu persatu untuk tampil di depan. Akhirnya giliran teman baik Al maju, Drehna maju dengan gugup dan secarik kertas. Diawal dia melakukannya dengan cukup bagus namun Ketika tatapannya bertemu dengan Al seketika dia menyeringai dia tidak bisa menahannya, sampai pada akhirnya Ketika dia selesai dia menggeplak Pundak Al sembari berkata “apa apan coba” Al menjawab “ya maap” sambil tertawa puas. Naila panggil mam Is menyuruh dia maju, tawa Al perlahan berubah pandangannya mendatar, mulutnya setengah ternganga memperhatikan Naila teman sekelasnya. Tanpa Al sadari Jannah menyadari Bagaimana dirinya terpaku memperhatikan Naila, seketika itu juga Jannah merasa ada yang hilang dari dirinya namun dia bingung dan bertanya tanya perasaan apa yang dirasakannya. Tak terasa giliran Naila telah usai dan dipanggillah Al, dia mencoba mengelak “ladies first mam” mam is hanya tersenyum simpul namun tetap memaksanya. Al melangkah dengan nyakin dan sedikit kesombongan dia memulai tanpa disadari 1 kelas memperhatikan dan mengikuti apa yang dibahas olehnya. Dikesempatan itu Al menyempatkan melihat 1 persatu mata temannya dia menyadari teman temannya tertarik dan menikmati, Jannah dan Naila juga memperhatikan Al benar benar melihat dalam ke mata mereka, tanpa disadari pandangan dan perhatian mereka telah terhubung. Kemudian Al menyelesaikan penampilannya yang disambut tepuk tangan meriah seisi kelas. Selanjutnya Jannah yang tampil, karena memang hanya dia yang tersisa, itu agak sulit baginya karena semua orang telah terkesan dengan penampilan Al. Tanpa disadarinya dia menatap Al dengan pandangan yang kurang menyenangkan, Al yang menyadarinya namun tidak tahu alasannya hanya terkekeh seolah mengejek Jannah.
Setelah tampil, diapun Kembali ke temat duduknya, dia duduk dengan perasaaan lega karena telah tampil hari ini didepan kelas. Mam is pun memberikan ulasannya mengenai penampilan semua mahasiswanya. Al masih terus memperhatikan Naila, Ketika melihatnya dia hanya merasakan ketenangan dan kenyamanan. Rasanya agak sulit dijelaskan namun itu membuatnya tidak ingin berpaling. Tapi dia sadar kalau dia terus melakukan itu, dia akan dianggap aneh jadii dia mulai memalingkan pandangan dan memperhatikan mam Is. Setelah ceramah yang Panjang namun menyenangkan kelas akhirnya bubar, namun pertanyaan atas apa yang mereka rasakan dikelas oleh Al dan Jannah membuat mereka berjalan dengan wajah penuh kebingungan. Apakah keduanya mampu tidur nyanyak malam ini?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI