Diplomasi ini dianggap sebagai diplomasi yang merugikan bagi Indonesia.
Mengulas dinamika negosiasi dagang Indonesia–AS 2025, kesepakatan tarif 19Ún dampaknya bagi sektor ekspor, impor, dan strategi ekonomi nasional.
Merespon dinamika ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin.
QRIS and GPN are more than payment tools—they represent Indonesia’s digital sovereignty. This article explores their global impact and the trade tensi
Sejak awal masa jabatannya, Trump menerapkan kebijakan tarif tinggi terhadap negara asing, termasuk Tiongkok.
Analisis mengenai hasil akhir dari perundingan atas pertikaian Tiongkok dan USA, dan hasil akhir dari kontes tersebut, beserta implikasi yang mungkin.
Setelah perang tarif dengan Tiongkok mereda, Donald Trump kini memulai perang baru dengan Universitas Harvard. Bisakah Trump memenangkannya?
Rebut Panggung, Jangan Menepi. Jangan sampai saat dunia berubah arah, kita justru tertinggal di persimpangan.
Kesuksesan China dalam perdagangan internasional tak bisa menutupi kenyataan bahwa negara tersebut juga memiliki masalah kemiskinan ...
Pelonggaran TKDN bukan berarti kekalahan—justru bisa menjadi momentum strategis untuk memperkuat daya tahan supply chain nasional.
Perang Tarif merupakan salah satu bagian dari Perang Dagang antara Amerika Serikat dan China yang sudah berlangsung sejak 2018/2019.
Perang tarif antara Amerika dan China menarik untuk disimak akhir dari aksi dan reaksi kedua negara. Amerika telah memulai dan China merespon balik
Perang dagang AS-China terasa di seluruh dunia, Indonesia, sebagai bagian dari rantai pasokan global, tetap harus menghadapi tantangan besar
China mengingatkan negara-negara yang bernegosiasi dengan AS mengenai tarif untuk tidak merugikan kepentingan mereka.
Perang tarif dan diplomasi Tiongkok adalah dua sisi mata uang yang sama: pertarungan untuk dominasi ekonomi abad ke-21.
perang tarif AS - Tiongkok adalah gejala dari pergeseran besar dalam tatanan dunia
Ketika Amerika kalah dalam permainan sendiri—perang tarif Trump menyingkap rapuhnya tatanan neoliberalisme global.
Meski saling curiga dan menaikkan tarif, AS dan Tiongkok tak putus dagang total. Mengapa? Jawabannya tersembunyi dalam teori permainan klasik.
Andai keempat personel Beatles masih bersama, mungkin para pemimpin dunia akan lebih sibuk menyanyikan Come Together daripada saling serang tarif.
Trump kembali berkuasa dan menyerang BRICS. Indonesia yang baru bergabung BRICS dan masih proses masuk OECD kini berada dalam dilema geopolitik