Seorang anggota parlemen Belanda, Esther Ouwehand, mendapat perhatian publik setelah diminta keluar dari ruang sidang parlemen karena mengenakan blous
apa yang akan terjadi saat militer berkuasa?
Membaca “Joged di Atas Luka”, menyadarkan bahwa kepercayaan publik hilang bukan karena kebijakan, tapi karena hilangnya empati wakil rakyat
Di tengah. rakyat yang sedang bergulat dengan harga kebutuhan pokok yang kian mencekik, pengangguran yang tak kunjung mereda, dan layanan publik yang
Kepala pemerintahan mengumumkan besok matahari cuti
Koordinator Rembuk Pemuda Jakarta menyebutkan bahwa kehadiran anak muda di parlemen merupakan kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan zaman.
Fenomena joged di parlemen bisa dibaca sebagai bentuk 'Trivialization of Power'—kuasa politik direduksi jadi hal-hal receh, sementara masalah terbesar
Telah sampai pada waktu kesadaran rakyat untuk mengambil kembali mandat nya.
"Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan. Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan." —Per-Anne Ha
Yang menakjubkan, "Warkop Gresikan" tak terbendung. Ia diekspor oleh para perantau dan sukses menjadi franchise budaya dari Surabaya hingga Yogyakara
Demokrasi di kelas jadi ruang tumbuh lewat perbedaan. Di parlemen, perbedaan justru bisa berujung pencopotan. Generasi muda belajar apa?
Tulisan tentang bagaimana agresi dan kekerasan akibat frustrasi sosial mengalami peralihan bentuk.
"Kerusuhan" DPR menjadi cermin cacat demokrasi. Desa menatap getir, berharap pemilu bersih melahirkan wakil sejati rakyat.
Trias politica kita lupa, dan kekuasaan itu candu, yang menjadikan bunga, lupa akarnya.
Ayo Beralih Ke Sistem Semi-Presidensial!
Jika DPR bubar, Indonesia berisiko kehilangan salah satu tiang penopang demokrasi.
Pelajar se-Indonesia satukan langkah di Kongres MPK Nasional 2025, sahkan aturan dasar & tegaskan MPK sebagai parlemen pelajar.
“Bubarkan DPR!” teriak sebagian rakyat yang muak melihat wakilnya sibuk berdebat soal kursi ketimbang kepentingan negeri. Tapi pertanyaannya: apakah I
Affirmative action dari prespektif feminisme liberal, demokrasi prosedural, dan teori keadilan Rawls
Oleh Veeramalla AnjaiahSelama lebih dari satu dekade, pola eksploitasi seksual anak berbasis kelompok yang mengkhawatirkan telah menghantui beberapa k