Pada hakikatnya manusia memang suka sebuah pengakuan, jadi adanya media sosial memang dijadikan tempat untuk ajang pembuktian dan pamer.
Pendidikan Rendah dan Lingkaran Sempit
Lex Luthor, potret ambisi manusia yang digerakkan oleh satu emosi kuat—iri hati
Mereka tumbuh bersama sejak kecil. Tapi siapa sangka, di balik senyuman seorang sahabat, tersimpan rasa iri yang sudah mengakar sejak lama.
Menyadarkan kita bahwa rasa iri dapat diubah menjadi energi positif.
Perasaan tidak nyaman melihat teman sukses di usia muda adalah emosi yang sangat manusiawi meski kita tidak selalu mau mengakuinya.
“Cukup" adalah menyadari bahwa yang sebaliknya-nafsu menginginkan lebih yang tak puas-puas-akan mendorong kita ke titik penyesalan.
Kebencian & iri hati di media sosial makin merajalela. Saatnya bijak dan bangun lingkungan online positif!
Barangkali ini tamparan untuk kebanyakan kita, seringkali kita mendefinisikan bahagia dari hal hal yang diukur dari angka.
Kesempatan yang sama tidak membuat seseorang tertinggal dalam pencapaian hidup.
Iri hati dapat diubah menjadi sumber motivasi, yang memerlukan usaha dan niat baik.
Artikel ini membahas sekilas bagaimana kecemburuan dan iri hati dapat dilihat sebagai hal yang sangat jenius dalam konteks psikologi dan sosiologi.
Kalau kebesaran hati menjadi milikmu, kamu akan menjadi orang yang bahagia melihat teman-temanmu yang lebih maju dan sukses darimu
ketika rumput tetangga terlihat lebih hijau,salah kita dimana,kawan? Semoga bukan hanya rumput yang menghijau tapi bisa ditambah bunga juga biar indah
Iri dan dengki adalah dua sifat yang sering kali hadir dalam kehidupan manusia.
Melibatkan diri dalam aktivitas yang membantu mengalihkan pikiran, seperti seni atau olahraga, dapat membantu meredakan ketegangan emosional.
Kerajaan Allah, keselamatan, iri hati, murah hati.
Jangan suka iri hati. Hidupmu tidak akan tenang. Hati dam pikiran harus seiring sejalan. Jangan suka menipu diri sendiri.
Puisi tentang salah satu beban hidup, yaitu iri hati.
Respon iri hati dengan elegan, Bukan dengan menyakiti lawan. Buktikan bahwa kamu bukanlah seorang pecundang.