Saat semua terasa mustahil, seseorang datang padaku dan berkata ingin menetap. Namun, apakah kini waktunya? Apakah aku benar yakin dia adalah sos
saya berharap selama saya mengikuti perkuliahan ekonomi mikro ini, saya harap saya dapat memahami dengan baik prinsip" dasar dan juga mampu meng
Berbinar sinar di wajahmuKau tancap tanda di relung hatiku.Hingga dalam tidurku selalu terbayangWajah yang selalu ku damba dan kerkenang.Saat itu ikat
Bak menemukan berlian di hamparan pasir pantai, tidak mungkin!
Keraguan untuk menemui dan menyambutmu sebagai cinta karena isyarat penolakan.
Sudah cukup, Tuan. Anggap saja kau menang. Tapi, tak sekali pun aku merasa kalah. Aku menang, atas sebuah ketulusan.
Tuhan itu sedang mengajari apakah kini Hingga hati harus tersayat-sayat perih karena cinta sendiri
(1) Bayang-bayang kerinduan selalu mengusik pikiranSorot mata penuh harap selalu terpancar tajamIsyarat bahwa kehadiranmu adalah yang ditunggu-tu
"Tuhan tidak selalu memberi saat kita meminta, tapi saat kita benar-benar siap. Saat itulah syukur terasa lebih dalam, dan hidup menemukan maknanya."
lihat, selain dia, tak ada lagi cinta mampu meninggalkan jejak
Sampai kapan engkau akan terus memuja manusia? Ketika berkali kali harapmu dipatahkan olehnya?
Memberikan luka, menghpaus tanda, memberikan kesan, lalu tiada arah.
Engkau pergi temui Sang Illah.. Jiwaku terlalu muda pahami itu peristiwa...
Lihatlah aku, sang paduka dulunya jelata...
Oke, sia-sia belaka, sahabatku kini meninggalkanku demi apa yang Ia dapatkan sekarang.
keberuntungan hanyalah fana jika tak diambil segera
saya ingin menjadi seorang berpengaruh di dunia politik, semoga menginspirasi
Selalu ada harapan yang bisa digantungkan dalam doa.
Gores Cangkir Kopi pada Variannya. Kelu lidah ini seiring umur mendewasa, panjang waktu pendidikan memperberatnya, hanya untuk sekedar sapa penggal
Tapi, sapaan hangat yang kian memudar Dan, hati membeku dalam senyap tak terhingga