Aku ingin menjadi angin yang mengembara bebas ke segala penjuru Menerbangkan asa pada setiap kenangan
Kulihat wajah sendumu di ujung hari Melangkah gontai menggamit harap Nanarku tatap punggungmu menjauh
Rintih ibu bersautan dengan kokok ayam. Memaksaku segera keluar dari kandungan
Kepada siapa kau masih taruhkan harapmu dan inginmu? Apakah kau pernah dikecewakan karena harap ternyat tak sesuai kenyataan?
Puisi ini pernah diikutsertakan dalam lomba cipta puisi
Siapa sangka esok pelangi menghampiri
Ada jutaan rencana dan mimpi di kepala, aku tak ingin asa hanya sebatas harapan
Menantikan apa saja yang besar terjadi di bulan baru ini, mari terus berharap dengan tiada putus-putusnya!
Rapuh suatu perasaan yang sangat rentan dan kritikal
Puisi tentang Benarkah telah usai tahun ini?
nak, izinkan aku menulis satu catatan kecil untukmu, untuk kebahagiaanmu.
Mungkin selama ini kamu gagal karna salah tempat dalam menggantungkan harap. Bukan karna kurang menjalankan sebab
Tiba merasai tempat perlukan penyangkalan. Jika hubungan sama mengatur pola beralih
kehidupan manusia tak bisa di batasi oleh siapapun dengan cara apapun.
ini jalan tanpa hiruk pikuktanpa tepuk tangantanpa cahaya kamerajalan yang ditempuholeh para perindu.mendengar hela nafas dari waktu ke waktu
Siklus hujan yang mendulang rindu. Daun daun gugur tanpa gemuruh. Dan debur debur ombah terhempas di kedalaman dada.
Harapan para orang dewasa pada generasi muda, agar bersiap terima estafet dengan giat belajar dan bekerja
laut membentang, layar rebah, kapal kapal diam, gemuruh di laut dalam
Meraih pencapaian diri dari segala bentuk keadaan. Bangkit dan berjuang
Beberapa dekade terlewati Saat kebebasan terkesan ucapan sepihak Banyak ikrar berakhir tak ditepati Seakan lupa demi keuntungan semata