Rocky Gerung kerap disamakan dengan kaum Sofis Yunani. Retorikanya memicu kagum, amarah, dan debat yang menyuburkan demokrasi.
Disinformasi merusak kepercayaan publik, tapi pembatasan berlebihan bisa membungkam suara. Solusi ada pada literasi digital, transparansi, dan aturan
Di era digital, mitos politik tumbuh subur lewat layar kecil. Pemilih muda jadi sasaran empuk algoritma dan narasi yang memikat.
Oleh: Diva Fatiha Sari (Mahasiswa Ilmu Komunikasi) Dunia Politik Kini Lebih TerbukaKamu sadar gak sih, sekarang ngomongin politik itu gak cuma urusan
AI dan Redistribusi Kekuasaan: Siapa Mengontrol Pemerintahan Otomatis?
Demokrasi kita memasuki babak baru. Internet dan media sosial, yang dulu dipuja sebagai penopang partisipasi rakyat,kini menjadi arena yang paradoksal
Di era AI, suara rakyat bisa dibaca algoritma. Masihkah wakil rakyat dibutuhkan, atau kita menuju demokrasi tanpa manusia?
paradigma "PR zaman old" yang terbelenggu birokrasi dan ketakutan menghambat adaptasi, serta mengapa revitalisasi mendalam.
Elon Musk resmi meluncurkan America Party. Apa tujuannya? Mampukah partai barunya menggoyang dominasi politik dua partai di Amerika Serikat?
Menghubungkan warga ke internet bukan cuma urusan kabel. Ini soal keadilan sosial. Tanpa akses digital, warga tertinggal dari hak dan peluang dasarnya
Gerakan #SaveRajaAmpat mampu membuka mata dunia tentang kenyataan yang memilukan betapa serakah dan bengisnya manusia.
Dari viral ke vital: Akankah gebrakan KDM menjadi reformasi nyata atau hanya panggung populisme digital?
Jika satu meme bisa membuat seorang mahasiswi “dibina”, lalu siapa yang akan membina kekuasaan? Sebuah refleksi dari ruang kelas.
Media and Politics in Southeast Asia menyajikan wawasan penting tentang bagaimana teknologi membentuk, dan dibentuk oleh, kekuasaan politik.
"Viral candaan 'janda' Ridwan Kamil di media sosial picu debat soal gender dan politik. Bagaimana ini cerminkan perubahan masyarakat di era digital?"
Demokrasi seharusnya berakar pada deliberasi publik yang inklusif dan partisipatif. Namun, di era algoritma, deliberasi malah diganti agregasi data.
Peran influencer dalam konteks demokrasi digital, dengan fokus khusus pada gerakan #KawalPutusanMK menarik perhatian.
Peran platform teknologi untuk memastikan proses demokrasi berjalan itu membutuhkan bukan hanya komitmen tetapi harus terlaksana dengan baik.
Media sosial dan demokrasi digital: Bagaimana keadilan dan kebebasan berbicara diatur dalam era digital Indonesia?
Kemunculan platform digital dan meluasnya adopsi teknologi informasi (TI) telah mengubah cara masyarakat terlibat dalam demokrasi.