Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Menakar Beban Tanggung Jawab Guru di Era Digital

7 Desember 2021   11:55 Diperbarui: 7 Desember 2021   15:05 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru mengajar di kelas | Foto: Tabrani Yunis

Biasanya anak yang kritis, suka bertanya dan suka menguji, dan tidak sedikit yang suka mengganggu. Anak yang cerdas dan pintar, pasti akan suka dengan guru yang mampu merespon pertanyaan siswa-siswa kritis tersebut. Para siswa akan sangat kagum dengan guru-guru yang mampu merespon atau memberikan penjelasan kepada para siswa. 

Ya, sebenarnya perasaan gugup atau hilang rasa percaya diri mengajar para siswa yang unggul biasanya hanya dirasakan oleh guru-guru yang kurang persiapan, kurang membaca, kurang menguasai metoda dan teknik mengajar, yang membuat mereka kekurangan bahan dan tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis para siswa. Ini adalah salah satu beban guru.

Selain persoalan ketidaksiapan atau kurang mampu menjawab pertanyaan atau perdebatan antara guru dan siswa yang tergolong unggul, sebenarnya ada banyak tantangan yang menjadi beban guru yang mengajar di sekolah, bukan hanya di kelas-kelas unggul, tetapi juga di kelas-kelas biasa atau regular. 

Pasti para guru ada yang punya pengalaman buruk dalam menghadapi siswa di kelas seperti disebutkan di atas. Misalnya, kalau ada anak-anak yang dikategorikan sebagai anak nakal, usil, atau bandel. Walau sebenarnya, kata nakal, bandel atau keras kepala tak perlu kita sebutkan.

Namun, dalam realitas di ruang kelas, anak-anak seperti ini pasti ditemukan guru. Belum lagi anak-anak yang tergolong malas atau mungkin memiliki latar belakang bermasalah di dalam keluarga. Jadi tantangannya Begitu.

Lalu, bagaimana dengan kondisi di era digital ini? Ya, soalnya zaman pun kini terus berubah, seperti waktu yang tak bisa diajak kompromi. Berubahnya zaman, berubah pula kondisi, perilaku, gaya hidup dan bahkan tantangannya. 

Di era digital, dimana dunia dihuni banyak anak kalangan genarasi milenial, atau juga generasi Z yang dikenal sebagai generasi yang melek teknologi informasi dan komunikasi, yang sejak bayi sudah hidup bersama gadget yang terfasilitasi dan terkoneksi dengan internet, membuat secara ideal memiliki kecepatan super dalam mengakses pengetahuan dan ketrampilan lewat perangkat atau piranti gadgets dengan berselancar di internet begitu cepat. 

Mereka dengan sangat cepat melakukan surfing di dunia maya yang mengalahkan kecepatan yang dilakukan oleh kebanyakan guru, terutama guru-guru dari kalangan baby boomers atau generasi X yang gagap teknologi.

Gelagapannya para guru juga oranga tua dalam memberikan pelayanan pengajaran atau pendidikan terasa amat berat dan membebankan dapat dirasakan ketika gelombang pandemi Covid 19 menyerang dan menghantam dunia, yang berujung pada terganggunya proses pendidikan, karena proses belajar mengajar yang sebelumnya berlangsung secara tatap muka dan memaksa siswa san guru harus menjalankan proses belajar mengajar secara online, menggunakan piranti gadgets sebagai media belajar. Nah, apa yang terjadi kemudian?

Ya, bisa jadi itu kita katakan dahulu, sebelum pandemi di mana guru mengajar secara tatap muka. Bagaimana sekarang? Suasananya tentu sudah jauh berbeda dengan sekarang. Ya, tentu saja berbeda. 

Oleh sebab itu, selayaknya kita mencoba meneropong seperti apa beban tugas guru di masa pandemi Covid 19 hingga kini dalam pusaran pergumulan kemajuan teknologi dan informasi di era digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun