Pendidikan bertujuan untuk menyempurnakan karakter manusia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang lebih baik. Dampak langsung dari pendidikan adalah dengan memperoleh pengetahuan yang luas dan bermanfaat. Pendidikan memberi orang pengetahuan yang cukup penting mengenai dunia sekitar dan mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan.
Pendidikan tidak dapat dilaksanakan tanpa kurikulum. Kurikulum menjadi bagian integral dari proses pendidikan (insani, 2019). Sederhananya, kurikulum menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Dapat dikatakan demikian, karena kurikulum menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan kurikulum dalam bidang pendidikan dapat menjadi alat, rujukan, dasar atau pandangan hidup. Nasution (2006), kurikulum senantiasa diperbaharui namun tentu penyempurnaan kurikulum tersebut dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adalah mengimbangi pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan. Sehingga bisa dikatakan bahwa adanya perubahan kurikulum merupakan penyempurnaan kurikulum untuk lebih menyesuaikan dengan tuntutan masa kini di mana teknologi terhadap pendidikan itu begitu terasa, pendidikan harus terus mengakrabkan diri dengan tuntutan teknologi masa kini agar tidak tertinggal.
Sistem pendidikan di perkotaan cukup berbeda dengan di daerah pelosok atau terpencil. Sistem pendidikan di perkotaan memiliki banyak keuntungan dan kemudahan dalam hal informasi dan teknologi yang sangat cepat, sedangkan di daerah pelosok yang mungkin tidak mendapatkan keuntungan yang sama atau bahkan mungkin berbanding terbalik dengan apa yang ada di daerah perkotaan.
Implementasi kurikulum merdeka ini, masih belum dapat berjalan secara mulus di daerah-daerah pelosok karena masih kurang akses internet dan tidak selalu adanya sinyal yang stabil, sehingga memerlukan bantuan media pembelajaran berupa internet dan teknologi yang dapat mendukung sarana dalam pembelajar. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang masih belum merata ini adalah suatu permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius. Keterbatasan sumber data dan infrastruktur di banyak sekolah daerah terpencil, termasuk pedesaan, yang menghadapi kendala dalam akses terhadap perangkat teknologi yang kurang memadai. Selain itu, kurangnya pelatihan dan pendampingan bagi para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka juga menjadi hambatan. Jika sekolah tidak memiliki sumber daya  dan dukungan yang cukup, maka implementasi kurikulum merdeka akan sulit dilakukan dengan baik.
Sehingga agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka ini dapat berjalan merata di sekolah dasar, maka diperlukan kerja sama antara pemerintah, sekolah, guru dan masyarakat untuk mengatasi kendala yang ada, dan meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka secara efektif, dan melakukan pengawasan dan evaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sehingga dengan adanya kerja sama yang baik, maka diharapkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka dapat menjadi lebih merata dan memberikan manfaat yang maksimal bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI