Mohon tunggu...
Nur hayati
Nur hayati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi IAIN jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama: Nur Hayati Tetala: probolinggo, 13 maret 1999 Alamat: dusun lemus RT/RW: 002/001 Kel/desa: Bimo Kecamatan: Pakuniran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran-aliran Filsafat Pendidikan

26 Maret 2020   13:31 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:03 3958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Aliran-aliran Filsafat Pendidikan (unsplash/freestocks)

Aliran filsafat Esensialisme muncul pada zaman renaissance merupakan perpaduan ide filsafat idealisme objektif di satu sisi dan realisme objektif di sisi lainnya. 

Perbedaan utama ialah dalam memberikan dasar berpijak pada pendidikan yang penuh fleksibilitas, dimana serba terbuka untuk perubahan, toleran dan tidak ada keterkaitan dengan doktrin tertentu.

*Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan*

 1. Plato (428-348 SM)
Plato merupakan filosofi yunani yang aktif mengembangkan filsafat dengan mendirikan sekolah khusus yang disebut 'academia'. 

Plato berpandangan bahwa konsep ide merupakan pandangan terdapat suatu dunia di balik alam kenyataan, sebagai hakikat dari segala yang ada. Artinya apa yang diamati sehari-hari adalah ide tersebut, sebagai sumber segala yang ada: kebaikan dan keburukan.
 

2. Aristoteles (384 -- 348 SM)
Aristoteles yang merupakan bapak ilmu berpandangan bahwa ilmu pendidikan dibangun melalui riset pendidikan. 

Riset merupakan suatu gerak maju dan kegiatan-kegiatan observasi menuju prinsip-prinsip umum yang bersifat menerangkan dan kembali kepada observasi. 

Pandangan ini berkembang pada abad 13 -- 14.

Aristoteles berpandangan bahwa ilmuan hendaknya menarik kesimpulan secara induksi dan deduksi. Dalam tahapan induksi, generalisasi-generalisasi (kesimpulan-kesimpulan umum) tentang bentuk ditarik dari pengalaman pengindraan. 

Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan

Selanjutnya kesimpulan yang diperoleh dari tahapan induksi dipergunakan untuk premis-premis untuk deduksi dari pernyataan-pernyataan tentang observasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun