Mohon tunggu...
Syukur Budiardjo
Syukur Budiardjo Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pensiunan Guru Bahasa Indonesia SMP di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Dengan suka hati menulis artikel, cerpen, dan puisi di media massa cetak, media online, dan media sosial. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018) dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018(. Tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi-puisi Syukur Budiardjo

6 September 2019   19:09 Diperbarui: 6 September 2019   19:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Syukur Budiardjo

Reggae

Ketipung reggae meruntun
Nyaring Bob Marley mengalun
Tubuhku meliuk mengayun
Pikiranku meruntuk tertegun

Reggae menuntunku menari
Dalam dendang indahnya ilusi
Ketipung mendengung tinggi
Menyentak menghentak lagi

Reggae mengawang melayang
Iramanya riang nan menantang
Suaranya lantang mengumandang
Dengan reggae aku bergoyang

Jakarta, 19 Maret 2015


Kopi Jos

*) untuk Mas Agus di Yogyakarta

Gelap merayap di Malioboro Yogya
Juga di jalan sebelahnya
Lalu aku langkahi rel kereta

Malam belum benar-benar kuyup
Mas Agus masih meletup-letup
Ketika kopi jos aku hirup

Tamu-tamu duduk lesehan
Di emperan toko berhimpitan
Aku lihat lalu lalang kendaraan

Pelayan membakar arang
Bara merah membayang terang
Kuhirup kopi jos menerawang kenang

Arang membara lepas
Dimasukkan ke dalam segelas kopi panas
Seperti hidupku lalui ujian ganas

Cibinong, 7 September 2014

Vespa Tua
*) untuk Rizki Ramadhan

Vespa tua milik kawanku
Jadi situs sejarah masa lalu
Teronggok beku melintas waktu
Menjelma rindu jadi saksi bisu

Vespa tua di suatu masa
Menderu melaju jadi teman setia
Susuri lorong gang dan jalan raya
Bawa asa dan rindu senantiasa

Vespa tua meniti hari sepi
Pesona purba merekat hati
Meski membatu tak jua berlari
Kenangan lama selalu terpatri

Jakarta, 15 Januari 2014

Selfie

Satu tangan memegang hp terarah
kepada diri sendiri sambil terperangah.
Bertingkah sambil tersenyum sumringah.

Memotret wajah dan tubuh
dengan hati bergemuruh riuh.
Bersandar pada pandang berlabuh.

Mengagumi diri sendiri.
Atau memuja keangkuhan nurani
bersama narsis yang kian menjadi.

Bergaya untuk dirinya.
Memuaskan egonya. Menjulang di dunia
di antara gemerlap dan kumuh kita.

Jakarta, 13 Maret 2014

Kartu Kredit

Kartu kredit
melilit
menghimpit
sedikit.

Demi
sedikit
membukit
mengungkit.

Menjepit
menggigit
merumit
membelit.

Pahit
sakit
menjerit
ke langit.

Cibinong, 25 Desember 201

_________________

*) Ditulis oleh Syukur Budiardjo, Pensiunan Guru Bahasa Indonesia SMP di DKI Jakarta. Dengan suka menulis artikel, cerpen, dan puisi. Tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun