Mohon tunggu...
Syukri Umar
Syukri Umar Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Kemenag

S1 Fakultas dakwah IAIN Imam Bonjol Padang, telah menulis buku dengan judul Peranan Ulama dan Pejuang Minangkabau Dalam Pengembangan Islam dan Merebut Kemerdekaan di Nusantara diterbitkan Februari 2020. Menulis Artikel di Surat kabar daerah/ Pusat, Majalah lokal, naskah sandiwara radio (radio swasta dan RRI Padang). Pernah menjabat Kepala Kantor Dep. Agama Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat tahun 1997-2000, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam kantor wilayah Dep. Agama Sumatera Barat 2000-2002. Kepala kantor Dep. Agama Kota Payakumbuh 2002-2003. Pernah Ketua KPN Kandepag Padang Pariaman dan Wakil ketua KPN Pemda Kab. Padang Pariaman 1983-1988. Ketua KPN kanwil Dep. Agama Prov. Sumbar 2000-2002.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Urgensi Intelektual dan Iman Menyikapi Ketidakpastian

29 Juni 2020   19:11 Diperbarui: 29 Juni 2020   19:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.google.com

Bahaya virus Covid-19 yang mengancam kehidupan manusia di dunia sekarang, yang banyak mengakibatkan kematian adalah juga ketidakpastian yang bisa ditentukan oleh manusia berkaitan dengan kematian akibat dari korban virus tersebut. Karena ia termasuk dari penyebab kematian tersebut di atas.

Kelima contoh tersebut adalah kepastian yang tidak bisa dijangkau dengan ilmu pengetahuan "intelektual" manusia karena merupakan kekuasaan-Nya. Peristiwa-peristiwa ghaib ini bukanlah termasuk ketidakpastian menurut kecerdasan manusia karena keterbatasan intelektual seseorang dalam memikirkan dan memastikan hal-hal yang ghaib (abstrak) tersebut. Manusia yang beriman harus meyakininya artinya Tuhanlah yang dapat menentukan kepastian datangnya hal yang ghaib yang di luar jangkauan intelektual manusia.

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas dapatlah disimpulkan:

1. Ilmu pengetahuan manusia menyikapi ketidakpastian terbatas karena intelektual seseorang hanya bisa meramalkan/ memikirkan hal-hal yang bersifat konkrit. Karenanya diperlukan kearifan "kecerdasan" seseorang dalam menyikapi ketidakpastian.
2. Ketidakpastian diluar jangkauan pikiran manusia seperti datangnya kematian dan lain-lain, hanya ada di tangan Tuhan dan manusia wajib mengimaninya.
3.  Kecerdasan (intelektual) seseorang dalam menyikapi ketidakpastian harus didasari dengan keimanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun