Bartender hanya mengangguk, sekuat tenaga dia coba untuk bangkit perlahan, dengan di topang Siska mereka meninggalkan club menuju indekost dimana pagi dan Putri sedang menunggu.
“Eh nama lo siapa?” tanya Siska sambil merangku bartenter menuju jalan pulang.
“Juang,” jawab bartender singkat.
“Jalang? Nama lo jalang?” Siska menghentikan langkah kaki.
“Bukan, nama gua Juang, pacarnya si Jalang.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!