Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergilah,

28 Desember 2012   16:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:53 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan kisah kita bak daun, yang pelan bergerak tertiup angin lalu jatuh melayang, menjadi layu terlupakan waktu.

mendekatlah,

dan rasakan debaran jantung dan denyut nadi, setiap denyutan tersirat namamu,

rindu menjuntai di tepian hati,berdiam sejenak di gelisah hari,aku dan kamu tertegun sendiri, rindu tak sempat jua diakhiri

Di depan pintu Kutuliskan puisi untukmu dan kunyanyikan beberapa lagu kesukaanmu. Tapi kau masih saja menahan rindu.

Bila ucapan membuatmu ragu biarkan tangan yang bisu ini memainkan penanya,

Di Kompasiana, menulis namamu disetiap sajakku.

Hingga sayapku basah,terbang menembus rimbun air langit,namun tetap kuyakinkan rapuh hati, melawan perih,melayang tanpa peduli dera,

Kini... .. .

Ku izinkan kau untuk berlalu dan pergilah brsama dia yg mungkin mampu bahagiakanmu, Meski terasa perih hatiku untuk merelakanmu

Sudahi dulu semua tentang kesedihan, mari hadapi kenyataan, jangan lupa..siapkan tempat baginya di ingatan,

Dengan gontai, kurelakan kau pergi ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun