Aku tidak membutuhkan, mahluk menyedihkan semacam kamu.
Rela melepaskan dan membuang segala ego, berani menghadapi resiko meskipun sedih
Hujan datang lagiBasah sejak subuh. Rintiknya tak henti hingga saat iniHujan datang lagi
puisi dengan judul "aku lelah" menggambarkan tentang seseorang yang sudah merasa lelah dengan pasangannya karena tidak merasa dihargai.
Pergi dan tak kunjung kembali ternyata semenyakitkan itu bagi orang yang sudah menunggumu dengan penuh harap.
Pergilah saja kalau kiranya sudah terpisah rasa
Dulu..... Sekarang..... Maaf..... Kuingin..... Pergilah....
Semuanya berlalu seperti dalam tidur siangku Aku mendekatimu dengan ketakutanku Aku datang dengan dia yang kau pilih
Tapi aku tak tahu kapan sinar itu hadir lagi, kapan aku bisa tersenyum dalam gelapku
Bagian terburuk dari sebuah pertemuan adalah kita tidak pernah mengerti bagaimana akhirnya, ada yang berakhir bahagia dan ada pula yang sebaliknya. Ke
Dulu...Kau sentuh aku dengan cintamu...Kau hujani aku dengan sejuta kasih sayang...Tapi kini...Kau abaikan aku...Kau acuhkan hatiku yang diselimuti ba
Saya selalu tunduk pada hukum cintamematuhi setiap peraturan yang telah kita sepakatisayang, kau selalu bermain dengan cara yang curang menyuruhk
Pergilah.....Pergilah dengan senyumanSenyuman yang akan membuatmu tenangTenang di hati dan pikiranmuPergilah....Pergilah dengan kenanganKenangan yang
pergilah.....karena itu, keniscayaan yang tak mungkin dicegah,meski, kau tak kan pernah terlupakan dan tergantikan,bagaimana tuk lupa, sedang te
[caption id="attachment_371451" align="aligncenter" width="614" caption="Dok Pri | Kompasiana Ngulik Bareng One Room"][/caption] Musik Indonesia te
Dan kisah kita bak daun, yang pelan bergerak tertiup angin lalu jatuh melayang, menjadi layu terlupakan waktu. mendekatlah, dan rasakan debaran
Sepi.. Aku ingat , gadis itu pergi melenggang menggusur harga dirinya hingga tak bertepi.Ia tak mengerti, betapa telah keliru dengan gaun dan belahan
Ketika aku menulis surat ini, aku sedang berada di kamar baru. Aku menamakannya Pluto. Kamar ini melukiskan kehidupan baru. Kamar ini biasa saja, de
Sayang , telah kuikhlaskan engkau pergi. pergilah…Tapi, sebelum langkahmu menjauh, tolong maafkan kesalahanku. Saya tidak akan salah mengenali suaram