Di balik keheningan perjalanan
Selalu kutemukan dirimu di sudut mataku
Dan lagu-lagu yang sengaja mengalun sendu di sanubariku
Semisal, "aku tak tahu apa yang terjadi, antara aku dan kau"
Terus mengalun berulang, lalu pindah lagi
Ke lagu berikutnya
Seperti, "Mengapa Tuhan pertemukan, kita yang tak mungkin menyatu"
Dan aku selalu kalah karena terlalu larut.
Sengaja aku berusaha menepis bahkan bulir air mata yang hampir jatuh
berusaha untuk tertahan.
Namun, lagi-lagi lagu terus mengalun semakin pilu terdengar
Jantung semakin berdegup kencang
Bulir air mata semakin membuncah
Lagunya semakin menyanyat hati
"Dan aku tak punya hati, untuk menyakiti dirimu. Dan aku tak punya hati tuk mencintai dirimu yang selalu mencintai diriku, walau kau tahu diriku, masiih bersamanya"
Lalu semuanya luruh bersama air mata, harapan, dan rasa yang tak semestinya ada
Dan aku berusaha menghentikan playlist lagu-lagu itu dengan lagu terakhir yang menemani perjalananku
"Namun, bila tak bisa bersama, lebih baik ku menghilang"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI