Mohon tunggu...
BEYOURMOON
BEYOURMOON Mohon Tunggu... Jurnalis - fangirl'

let me fly to my room. -♡

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bintang á Lyon

1 Maret 2020   13:47 Diperbarui: 1 Maret 2020   13:46 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kami mengelilingi taman di sekitar kota Denpasar dan menonton pertunjukan wayang yang mengisahkan tentang Rama dan Sinta sampai petang tiba. Kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena esok pagi kami harus terbang kembali ke Jakarta.

Di kamar hotel, terlihat bunda sedang mengemasi barang-barang. Aku mendatanginya,

"Bunda, Bintang minta maaf sebab liburan ini jadi rusak karenaku", sembari memeluk bunda dari belakang. "Tidak Bintang, kita memang harus pulang. Bunda dan Tante Keith baru ingat bahwa lusa nanti kamu, Bima, dan Bastian akan mengikuti program beasiswa ke Perancis kan? Kamu harus menyiapkan segalanya, "kata Bunda. Benar, lusa nanti aku, Bima, dan Bastian akan mengikuti program beasiswa ke Perancis untuk melanjutkan pendidikan kami ke perguruan tinggi. Kami memilih Perancis karena disana ada keluarga kami juga sehingga orang tuaku dan orang tua kedua sahabatku tidak perlu khawatir.


                                             ***


Sore ini, tepat pukul empat waktu keberangkatan kami kembali ke Jakarta. Aku menunggu Bastian yang masih membereskan barang bawaannya di kamar hotel. Dia keluar dengan menggunakan kemeja pendek berwarna biru tua, celana jogger krem dan jaket yang dilingkar di bahunya. Mengapa harus setampan ini sih?

"Lama banget!", kesalku padanya karena aku sudah menunggu sekitar setengah jam di depan pintu kamar hotelnya
"Hehe maafin dong", sembari memeberkan senyuman dan mengacak-acak rambutku
"BASSSS!", kesalku padanya

Aku langsung menarik tangannya dan bergegas masuk ke lift menuju lobi untuk menemui yang lainnya. Saat sedang berduaan di lift, aku merasa deg-degan. Bukan karena berduaan dengan Bastian, tetapi aku khawatir jika tiba-tiba lift ini mati dan aku hanya bersama Bastian yang kurang bisa diandalkan. Aku menghela nafas. Dia bertanya kepadaku mengapa aku menghela nafas begitu kencang?, mata ku meledek kepadanya dan tidak menghiraukan pertanyaannya itu. Pintu lift terbuka. Aku langsung keluar dan berlari menuju bunda yang sedang berada di resepsionis.

Aku berpamitan kepada Ajana, Om Dimas, dan Tante Ivanna. Ajana memelukku dengan erat, katanya dia sangat senang berjumpa dengan ku, Bima, apalagi Bastian. Aku tersenyum kecil padanya.

"Bintang, kapan-kapan kamu kesini lagi ya?",
"Siap, aku berharap saat dewasa nanti kita bisa bertemu dan liburan bersama di negara kesukaanku",
"Apa?",

Aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku hanya tersenyum kecil lagi dan memeluknya kembali sebagai tanda perpisahan. Selamat tinggal Ajana. Sementara ini, kami harus kembali kepada kebiasaan kami di Jakarta. Lain waktu, aku akan datang lagi kesini, mengajarimu surfing, dan tidak akan mengecewakanmu. Aku berharap kita bisa bertemu di negara yang akan aku, Bima, dan Bastian tuju, yaitu Perancis.


                                              ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun