Mohon tunggu...
Syifaa  Latifah.S
Syifaa Latifah.S Mohon Tunggu... Lainnya - @syifaa_latfh

🦖 • •

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Setitik Kisah Pilu tanpa Rumpang

16 Februari 2021   18:44 Diperbarui: 16 Februari 2021   18:52 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


   Yahhh setelah percakapan hari itu hubunganku dan toni terasa sedikit berbeda, toni yang mulai sibuk dengan tongkrongannya dan kesibukannya dalam merangkai kata kata, (ohhh, yaa lupa ku jelaskan, Toni ini sangat menyukai kata kata yang baku,tidak berkemungkinan ia juga menggunakan kata kata baku di dalam kesehariannya,toni juga senang merangkai kata kata itu entah menjadi suatu lantunan puisi,atau menjadi serangkaian kata kata yang sangat real life dengan perasaan pembacanya) yahh kadang kala toni berbicara kepada ku menggunakan kata kata baku atau menggunakan puisi yang ia buat sendiri, toni juga sering kali di sebut "toni si puitis" karna dari cara ia berbicara dan menjelaskan sesuatu kepada orang terdekatnya yang memang agak puitis:v
       Tak luput dari keahlian toni yang sangat handal merangkai kata kata,membuat ia selalu berada di posisi paling aman ketika ada masalah dengan ku,dengan ke ahliannya merangkai kata ia bisa membuatku bungkam dengan seribu kata karna pernyataanya, dan hal itu pula yang membuat toni semakin tidak mau tau apa masalahnya dan apa peyebab dari masalah nya itu, karna ia selalu menurut hasrat ego nya yang selalu berfikiran bahwa ia tidak bersalah.
      Mengapa aku bisa kuat dengan sikaf toni yang seperti itu?? Jawaban dari pertanyaan yang seperti itu,yang belum bisa ku temui hingga saat ini, tapi sering ku katakan pada diriku sendiri bahwa kesabaranku pada toni adalah salah satu contoh sikaf kedewasaanku ,aku yang sering mengalah dan berfikir lebih dewasa dari setiap masalah ketimbang toni,aku yang sudah mulai tak suka memperpanjang masalah dan lebih mimilih memaafkan ,untuk hubungan yang baik baik saja,tetapi aku juga yang di buat paling menyesal dengan pernyataan dan pola fikir ku tadi:))
 Toni semakin tidak menghargai ku sebagai teman wanita nya,ia tak pernah mengerti,ia tak pernah sadar dan tak pernah mau mendengarkan saran dan perkataan ku ,, ketika ia mengatakan "iya" untuk semua saran dan penjelasan yang keluar dari mulutku, aku yakin bahwa itu adalah kata kata untuk menghentikan ku agar tidak terus berbicara,aku tahu toni,ia tidak mudah untuk di nasihati,ia hanya mementingkan egonya saja ,entah apa yang toni cari di dunia ini:))
Setelah sekian lama terikat di perbedaan pendapat,toni memutuskan untuk menjauhi ku,karna ia fikir, sikap dan egonya selalu menyakitiku,ia fikir dengan ia menjauhiku dan memutuskan hubungannya dengan ku itu bisa membuat segala sakit hatiku hilang dan sembuh seketika ,karna menurutnya jika ia tidak bisa membahagiakan ku setidaknya ia tidak melukaiku,tanpa toni tahu dengan ia menjauhiku dan memutuskan hubungan persahabatan nya dengan ku itu yang lebih menyakiti hatiku ketimbang segala prilakunya kepada ku, karna toni melepaskan genggaman tangannya di tanganku,ketika aku sudah menemukan sosok sahabat yang mampu mengerti diriku dan bisa menjadi sumber tawa di hari hari ku, aku sangat benar benar merasakan kehilangan dan ini memang kesedihan yang membuat jiwaku lelah,sudah ku ucapkan seluruh pinta,namun semuanya tetap pergi menyisakan sunyi.
   Semenjak kejadian itu aku memandang segala rasa kepedulian,kasih sayang,kedekatan dan suatu hubungan berwarna keruh, entahlah fikiranku sudah tidak bisa memikirkan hal hal seperti itu,
      Tapi tetap di sekeliling rasa sedih dan kecewaku akan toni aku tetap memandang dia sebagai sabahat terbaik ku, aku tetap menyayangi nya ,aku akan tetap perduli padanya ,aku tetap bangga padanya dengan sikap kedewasaan yang ia miliki,dan keperdulian kepada keluarga dan orang orang sekitar ketika ia baik baik saja,dan aku akan tetap ingat bagaimana ia memperlakukan seorang wanita sepertiku dengan cara yang sangat baik,dan yang akan paling aku ingat ketika aku dan dia tertawa bersama entah itu saat kita berada di suatu acara atau di lingkungan rumah karna menertawakan hal hal kecil, sebuah senyuman yang terlukis lebar di raut wajah dengan segala beban yang melekat di pundak dan kepala, melekat sangat kuat di kepala ku gambarannya sangat jelas dan jernih seakan kejadian itu selalu terjadi berulang ulang di hadapanku secara virtual,dan sampai saat ini aku selalu tersenyum ketika aku melihat gambar bahagia itu,
     Aku sangat kehilangan sosok toni di hidupku sahabatku yang egois,keras kepala,pandai bersilat lidah,humoris ,sumber tawaku,teman curhatku,teman jalanku, teman yang mau menemani ku ketika dunia dan seisinya menjauh,aku sangat menyayangi sahabatku itu,bahkan sampai hari ini,detik ini aku tetap menyayangi toni
     Hal itu ku jadikan semangat dan teman dikala jiwa dan fikiranku tak terarah ,ketika aku tak bisa mengendalikan duniaku dan ketika aku tidak bisa membagi cerita piluku lagi, saat aku menertawakan sunyi dan segala lelah ku senyuman itu yang selalu menemaniku selama ini. Kali ini tidak ada lagi tanya "Apakah kau tak apa" menertawakan rintih ketika dunia dan segala isinya tidak memihak padamu.
      Ohhh yaaa,ingin ku katakan pada kalian,toni meninggalkan ku bukan hanya sebentar tapi toni meninggalkan ku untuk selama nya, kini tak akan bisa ku tanyakan lagi "apakah kou tak apa" karna ku tau ia memang baik baik saja,seperti katanya kala itu " aku gapapa laa" senyuman toni yang tak dapat di temukan pada orang lain,kini ku simpan di langit agar langitku tak lagi berwarna abu.
       Aku ingin menjadi seperti toni,menjadi sosok yang kuat ,menjadi aman tuk yang butuh,berfikir dewasa saat bergelut dengan dunia, sosok kecil yang dapat memberikan bekas bagi siapapun yang hidupnya tersentuh oleh tangannya,menjadi seseorang yang paling ramah,menjadi rumah ,menjadi sumber tawa dan menjadi alasan seseorang untuk terus bahagia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun