Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teroris Dikitik-Kitik Netizen: Pengadilan Terbuka Itu Bernama Twitter

17 Januari 2016   23:45 Diperbarui: 18 Januari 2016   05:20 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial berkembang pesat seiring dengan semakin majunya  perkembangan internet dan teknologi 

Salah satu media sosial yang mudah diakses adalah Twitter. Twitter merupakan media sosial dengan jaringan internet di mana seseorang dapat menyebarkan informasi dalam 140 karakter kepada pengikut (follower) akun tersebut. Selain itu, follower dapat memilih menu retweet untuk menyebarkan kembali informasi tersebut kepada pengikutnya, dan begitu seterusnya sehingga informasi awal dapat menyebar demikian luasnya.

Keberadaan media sosial twitter tak dapat dipungkiri telah menyemarakan iklim demokrasi di Indonesia, tercatat hampir semua tokoh-tokoh penting, artis hingga warga biasa memiliki akun twitter dan menggunakannya untuk kepentingan yang berbeda-beda. Di Indonesia media sosial khususnya twitter telah menjadi suatu auternatif ruang untuk menyampaikan pendapat yang tak bisa diremehkan dampak, jangkauan dan kekuatannya. Melalui twitter, publik bisa berinteraksi dengan siapa saja tanpa sekat baik itu dengan pemimpin, orang penting atau  sesama warga biasa, bentuk interaksi itu bisa berupa sapaan, kritikan atau pujian.

Baru-baru ini, ketika teror ledakan Sarinah mengguncang Jakarta,  twitter juga menujukan pengaruhnya, sejumlah netizen se-ibukota bahkan se-Indonesia ramai-ramai menggaungkan berbagai tagar  terkait ledakan Sarinah seperti #KamiTidakTakut #PrayForJakarta, #JakartaBerani #IndonesiaBerani dll. Solidaritas orang indonesia tergambar jelas melalui twitter hingga tagar #KamiTidakTakut berhasil menembus tranding topic Indonesia dan dunia selama —+ 2 hari pasca ledakan Sarinah. Bahkan tagar #KamiTidakTakut dapat dikatakan ikut andil dalam meredam kepanikan dan mengembalikan semangat orang Indonesia khususnya Jakarta pasca teror tersebut, hingga orang Indonesia menjadi mengutuk teroris dengan cara yang "berbeda" sejumlah meme lucu terkait teror yang "gagal" pun bermunculan.

Pengadilan Terbuka Oleh Netizen

Di Indonesia,  aksi teroris kali ini bisa dibilang  gagal total,: gagal karena teroris memang tidak berhasil menyebarkan rasa takut yang berkepanjangan di negeri ini melalui aksinya itu. Di negeri ini, ulah teroris yang "gagal" tersebut justru berbalik menjadi pengadilan terbuka dari netizen untuk teroris. Respon netizen begitu menyentil. Melawan teror dengan hashtag masih berlanjut hingga hari ini.

Hari ini, (17 Januari 2016)  di media sosial twitter muncul tagar #JihadMelawanTerorisme 

 

Tagar yang berawal dari event kuis kecil-kecilan ini ternyata mampu menembus Trending Topic Twitter Indonesia dan mencapai 1500 tweet  lebih dalam waktu 2 jam.

Pertanyaan yang dilempar sederhana: "Teroris enaknya diapain ya?" dan jawabannya harus disertai tagar #JihadMelawanTerorisme  yang ternyata mampu mengundang antusiasme netizen khususnya di Indonesia. sejumlah retweet dan respon jawaban pun berdatangan, sebagian jawabannya cukup menggelitik seperti:

" Disuruh mandi,dibedakin,ditata rambutnya kalo udah rapih baru di tembak mati #jihadmelawanterorisme" - akun twitter (@Joniirawanmail)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun