Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Twitter dan Ruang bagi Suara-suara yang Luput

17 Mei 2019   06:06 Diperbarui: 19 Mei 2019   03:11 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia mengisahkan dengan bahasa khas anak-anak bagaimana rumahnya hancur terkena bom sehingga ia harus tidur di pengungsian dan tak ada lagi sekolah, bagaimana dia kehilangan teman sebangkunya yang terbunuh ketika bom jatuh di desa mereka, sampai bagaimana rasanya makan sup hanya dengan isi satu buah kentang yang dibagi dengan 9 orang anggota keluarganya. Benar-benar memilukan!

Tak punya rumah. Pada 2016 Silam Bom menghancurkan rumah keluarga Bana Alabed di Suriah (Twitter @AlabedBana)
Tak punya rumah. Pada 2016 Silam Bom menghancurkan rumah keluarga Bana Alabed di Suriah (Twitter @AlabedBana)

Sumber Twitter @AlabedBana (Arsip)
Sumber Twitter @AlabedBana (Arsip)

Apa-apa yang dicuitkan Bana tentang perang adalah kombinasi dari naluri ibu yang kuat dan kepolosan seorang anak.
Bayangkan ketika anak umur 7 tahun sudah terlatih membersihkan luka kecil dan berlari secepat-cepatnya sambil menahan jeritan ketika bom jatuh.

Cuitan-cuitan gadis cilik itu selama medio September-Desember 2016 tentang perang menyentuh simpati dunia dan akhirnya membawa Bana dan keluarganya selamat dari perang dan mendapat suaka di Turki.

Bana Alabed dan Keluarganya akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Turki setelah pada akhir 2016 diberikan Suaka di Kota Uskudar Turki (Twitter: @AlabedBana)
Bana Alabed dan Keluarganya akhirnya mendapatkan kewarganegaraan Turki setelah pada akhir 2016 diberikan Suaka di Kota Uskudar Turki (Twitter: @AlabedBana)
JK Rowling, penulis novel Harry Potter yang tersentuh dengan cuitan-cuitan Bana semasa perang kemudian membantu Bana menulis dan menerbitkan buku berjudul Dear World: Pesan Perdamaian dari Seorang Bocah Korban Perang. Edisi bahasa Indonesia buku tersebut diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Cover buku Dear World Edisi Bahasa Inggris (Amazon.com)
Cover buku Dear World Edisi Bahasa Inggris (Amazon.com)

2. Mereka Berkisah Tentang Nakba

Setiap tanggal 15 Mei orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba, Nakba dalam bahasa Indonesia artinya bencana besar.

Digunakannya kata Nakba merujuk kepada pengusiran paksa warga Palestina pada 15 Mei 1948, sehari setelah berdirinya israel secara ilegal pada 14 Mei 1948.
Saat itu, lebih dari 700 ribu orang Palestina terusir dari negaranya, dipaksa menjadi pengungsi.

Tepat tanggal 15 Mei Kemarin, orang-orang di Palestina memperingati hari Nakba yang ke 71. 71 tahun pengusiran, kesedihan dan kesengsaraan, 71 tahun hidup dalam penjajahan negara zionis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun