Pada tumpukan hantaran di meja emas negeri ini
Tersaji pesta dan pora yang tak pernah usai
Pada berjuta makanan pada piring emas yang tersaji
Ada sorot mata yang kosong penuh harap dari sisi jendela yang buram
Langit menggantung harapan yang tidak akan pernah turun ke bumi
Apalagi hanya sekedar mampir pada ke gang sempit yang kumuh
Di sana ribuan insan-insan yang tertidur dalam dekap peluh yang riuh
Yang hanya bisa bermimpi karena harapan mereka telah ditukar dengan debu
Dari para pemimpin yang duduk di kursi emas yang memberi janji yang lupa diri
Pada pendulum harapan yang dengan setengah hati menjadi janji yang terlupakan.
Amplifikasi suara lapar dari tiap kolong jembatan hanya terdengar sebagai musik latar yang tidak lagi terdengar.