Jika Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Kalian Akan...?
"Aku akan menanyakan kabar tentangmu, mencintaimu dalam kondisi apa pun, dan mengenangmu dengan cara paling baik, sambil menatap layar yang menyiarkan perjuangan Garuda."
Ada hal-hal sederhana yang ternyata paling sulit dilakukan. Salah satunya adalah menanyakan kabar seseorang yang dulu begitu dekat, tapi kini hanya bisa diingat lewat kenangan.
Aku sering mengetik pesan singkat: "Hai, apa kabar?" atau "Aku merindukan senyum manismu, bagaimana hari ini?" hanya untuk kemudian menghapusnya lagi. Entah karena takut dianggap mengganggu, atau karena sadar bahwa beberapa kisah memang tak seharusnya diulang.
Namun di bulan Oktober ini, aku janji pada diriku sendiri: aku akan menanyakan kabar tentangmu, mencintaimu dengan cara yang lebih tenang, dan mengenangmu dengan rasa syukur. Dan semua itu akan kulakukan sambil menonton dua laga penting Timnas Indonesia di tanggal 9 dan 12 Oktober nanti.
Hidup ini memang lucu. Antara cinta dan sepak bola, ternyata jaraknya tak sejauh yang kita kira. Keduanya sama-sama menegangkan, membuat jantung berdebar, dan kadang menimbulkan air mata. Tapi justru di situlah keindahannya. Sepak bola menyatukan, cinta mendewasakan.
Antara Cinta dan Sepak Bola
Aku selalu percaya, sepak bola adalah bahasa universal. Ia menyatukan banyak orang yang bahkan tak saling kenal. Sama seperti cinta, yang bisa mempersatukan dua hati yang tak pernah menyangka akan bertemu dihadapan takdir yang sama.
Ketika Timnas Indonesia akan berlaga, entah kenapa pikiranku langsung melayang padamu. Mungkin karena dulu kita pernah menonton bareng di kafe kesukaan kita, tertawa ketika komentator salah menyebutkan nama pemain, atau sekadar berdebat soal siapa yang paling pantas jadi striker utama. Dan aku masih ingat saat kamu pura-pura marah gara-gara pemain kita gagal penalti, 'Emangnya susah ya?!'Â membuatku tertawa dan ikut nimbrung, 'Coba kamu aja yang maju!' Momen-momen seperti itu yang paling aku rindukan.
Seru juga, setiap Timnas Indonesia mencetak gol, tanpa sadar aku mencari dirimu di sebelahku. Tapi kenyataan yang aku dapati kamu tak ada di sana, dan yang tersisa hanya sepi dan rindu yang tak pernah terobati hingga kini.