Pada akhirnya, AI bukanlah makhluk pintar yang berdiri sendiri, melainkan alat yang kualitasnya sangat bergantung pada manusia. Data yang kita berikan menentukan apakah AI akan menjadi solusi atau masalah baru. Oleh sebab itu, mari kita bijak dalam mengelola data agar AI benar-benar menjadi teknologi yang mencerminkan kebaikan. Tambahan penting untuk diingat, perkembangan AI yang semakin cepat sebaiknya tidak membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan. Kreativitas, empati, dan nilai etika adalah hal-hal yang tidak bisa diajarkan hanya lewat data. Maka, menggabungkan kecanggihan AI dengan kebijaksanaan manusia adalah jalan terbaik untuk memastikan teknologi ini membawa manfaat nyata bagi masa depan.Â
Referensi Artikel :
Camille Preston. fastcompany.com. 6 Maret 2025. 'The AI mirror When technology reflects our deepest loneliness' [daring]. Tautan : https://www.fastcompany.com/91341299/the-ai-mirror-when-technology-reflects-our-deepest-loneliness
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI