Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jalan Pulang

3 September 2020   05:33 Diperbarui: 3 September 2020   05:20 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Justru itu. Sepertinya aku tidak sanggup lagi melanjutkan cita-cita kita itu. Aku sudah lelah. Lelah Sur, lelah." jelas nada bicara Diman menunjukkan satu keputus asaan.

"Siapa? Siapa yang menyuruhmu selesai itu? Jin, setan? Sudahlah, kamu dari kemarin terlalu banyak melamun rupanya." Surya meninggalkan Diman dan masuk kamarnya untuk bersip tidur, dia kehilangan selera untuk melanjutkan isapan rokoknya.

"Aku sendiri tidak mengerti. Tapi besok aku harus pergi." Diman masing menanggapi temannya dengan masih menikmati sisa rokok kreteknya ditengah ruangan remang-remang yang sunyi.

"Ah. Sudahlah. Malas aku ngomong sama kamu. Yang jelas aku tidak mengijinkan kamu kemana-mana besok ini. Bisa berbahaya untuk keselamatan kita." Diman menyahut kesal dari dalam kamar.

Keesokan harinya, setelah memasak dua mie rebus di dapur, Surya memanggil sahabatnya.

"Diman! Diman! Ayo bangun. Sudah siang nih.Diman! Diman! Man. Man!" Surya memanggil-manggil temannya dari ruang tengah, karena tidak ada sahutan, dia mencoba membuka kamar Diman.

"Heh. Di mana dia, kok tak ada di kamar. Jangan-jangan dia jadi pergi. Tapi kok pagi-pagi sekali." Surya mencoba mencari sambil menebak-nebak, mengapa Diman nekat pergi. Apakah di mau membelot? Surya tampak mulai khawatir.

................

Rumah itu sangat sederhana, terbuat dari kayu dengan bentuk seadanya. Tidak terlalu luas, hanya terdiri dari ruang utama, dua kamar dan tambahan ruangan di belakang yang digunakan untuk dapur. Penerangannya hanya dari lampu minyak, karena tidak ada listrik, dan tidak mungkin listrik akan mencapai tempat tersebut. Rumah itu terletak ditengah hutan lebat yang hampir tidak pernah ditelusuri oleh manusia. Hanya orang gila saja yang mau jalan-jalan sampai tempat tersebut.

Diman dan Surya mungkin adalah orang yang paling gila. Mereka telah tinggal disana cukup lama. Mereka bertempat tinggal disana bukan karena tidak waras, atau karena tidak memiliki kekayaan untuk tinggal ditempat yang agak layak. Mereka memiliki satu kotak brankas yang selalu terkunci, dan sesekali dibuka untuk diisi dan diisi. Di dalamnya tersimpan banyak harta, dari perhiasan emas sampai uang yang sudah sulit untuk dihitung ulang.

Diman dan Surya hanya sesekali keluar dari rumahnya dan tidak kembali untuk beberapa lama, dan ketika sudah kembali, mereka pun akan lama untuk keluar kembali. Kemana dan dari mana, tidak ada yang tahu, karena memang mereka tidak memiliki teman lain apalagi tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun