Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Enam Indikator Tabungan Sudah Cukup untuk Masa Pensiun

17 September 2025   09:31 Diperbarui: 17 September 2025   09:31 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabungan pensiun udah cukup belum? (Sumber: Training Dana Pensiun)

Ada yang bertanya, apa indikator seorang pekerja merasa tabungannya sudah cukupuntuk masa pensiun? Luar biasa sekali pertanyaan itu ya. Memang betul, seorang biasanya baru merasa "cukup" atau "belum cukup" menabung pensiun harus ada indikatornya. Jangan hanya menabung rutinn semata, padahal besaran tabungannya kecil atau tidak signifikan. Bisa jadi, tidak cukup di masa pensiun. Atau justru menabung dalam jumlah besar tapi pensiun masih lama, sehingga berpotensi uang manfaat pensiunnya besar sekali dan bingung mau dipakai untuk apa?

Nah, bagaimana mengukur tabungan pensiun sudah cukup atau belum? Mungkin sebagai acuan saja, ada beberapa indikator yang dipakai untuk mengukur tabungan pensiun sudah memadai atau belum, diantaranya:

1. Rasio tabungan vs biaya hidup. Idealnya saat pensiun, kita harus punya dana yang bisa membiayai 70--80% dari pengeluaran bulanan terakhir saat masih bekerja. Misal: sebelum pensiun pengeluaran Rp10 juta per bulan maka dana pensiun sebaiknya bisa menghasilkan Rp7--8 juta per bulan.

2. Jumlah tabungan vs gaji terakhir. Acuannya dari berbagai literatur, tabungan pensiun sebaiknya mencapai 6--12 kali gaji tahunan terakhir. Contoh: bila gaji terakhir Rp120 juta per tahun (Rp10 juta per bulan) maka target tabungan pensiun bisa mencapai Rp 960 juta s.d.  Rp 1,4 miliar.

3. Estimasi lama hidup setelah pensiun. Jika pensiun di usia 55 dan usia harapan hidup sampai 75 tahun maka butuh dana minimal 20 tahun biaya hidup ke depan. Jadi, hitung total pengeluaran tahunan selama 20 tahun untuk menjalani kehidupan di masa pensiun.

4. Sumber pendapatan pasif.. Apakah kita punya pensiun bulanan seperti ASN, atau property yang disewakan, atau investasi yang rutin menghasilkan uang setiap bulan? Jika pendapatan pasif 70% pengeluaran bulanan, maka tabungan pensiun bisa dianggap cukup.

5. Kesehatan dan gaya hidup. Biaya kesehatan biasanya meningkat di usia senja. Jika sudah punya proteksi asuransi kesehatan dan dana darurat 6 s.d. 12 bulan pengeluaran, bisa jadi tabungan pensiun sudah aman. Tapi jutsru biasanya, di masa pensiun, banyak pensiunan tidak punya aasuransi Kesehatan.

6. Rasio savings rate saat bekerja. Umumnya, jika sejak muda kita konsisten menabung untuk pensiun 10--20% dari gaji, di usia pensiun dana akan relatif cukup. Sayagnya, kebanyakan pekerja menabung untuk dana pensiun tidak sebesar itu.

Jadi ringkasnya, cukup atau tidak cukup tabungan pensiun tergantung kepada kita sendiri. Mau seperti apa di masa pensiun nanti, saat tidak bekerja lagi? Berapa tingjat penghasilan pensiun (TPP) yang diharapkan pada saat pensiun? Saat ini, nilai aktual TPP pensiunan di Indonesia berada di kisaran 10%-15% dari gaji terakhir. Maka banyak pensiunan mengalami masalah keuangan di hari tua atau bergantung hidupnya dari transferan anak-anaknya.


Harusnya, tabungan pensiun dianggap cukup bila: 1) bisa menutup 70--80% gaya hidup saat ini, 2) setara minimal 6 -- 12 kali gaji tahunan terakhir, dan c) ditopang oleh pendapatan pasif dan proteksi Kesehatan (bila ada). Jadi, kita mau gimana di masa pensiun nanti? Salam #EdukasiDanaPensiun #YukSiapkanPensiun #DanaPensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun