Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua yang Tinggi Tidak Harus Diraih dengan Berjinjit

8 Januari 2024   14:21 Diperbarui: 8 Januari 2024   14:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk reminder diri sendiri saja. Bahwa semua yang tinggi tidak harus dicapai dengan berjinjit. Tidak semua buah yang tinggi harus dipanjat. Terkadang cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan bersujud. Bila niatnya ada, ikhtiarnya sudah maka selebihnya bersujud. Sambil meyakini dalam hati bahwa hadiah terbaik adalah apa yang kita miliki sekarang. Dan takdir terbaik adalah apa yang kita jalani hari ini.

Maka apapun yang terjadi dan dialami, tetaplah huznuzon terus pada Allah SWT. Pahit dan manis itu sudah menjadi bagian hidup manusia. Suka dan duka pun selalu silih brrganti. Ada yang susah di masa lalu, tapi senang di masa sekarang. Atau ada yang cantik di masa lalu, tapi jeleknya bukan main. Ya begitulah adanya, ucapkan saja "Alhamdulillah".Sejatinya, masa lalu itu untuk membuktikan bahwa tidak orang yang sempurna. Sementara masa depan itu untuk membuktikan bahwa setiap orang bisa berubah. Jadi, jangan menghakimi orang atas masa lalunya. Jangan pula memuja-muji manusia saat ini, karena kita tidak tahu esok akan seperti apa?

Masa lalu sudah pergi, maka jangan bermukim di dalamnya. Tidak ada satu pun orang yang bisa mengubah masa lalunya. Masa lalu yang indah, masa kemarin yang lebih banyak buruknya atau penuh penyesalan.l tidak bisa diputar kembali. Semua sudah jadi kenangan. Bila ada khilaf, salah atau dosa hanya jadi bukti bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Namun sepanjang Allah SWT masih memberikan nafas, usia, dan kesehatan dengan payung iman, kita masih memiliki kesempatan untuk meremda masa depan yang lebih baik. Untuk selalu berubah, memperbaiki diri, dan melakukan yang terbaik. Kapanpun dan dimanapun.

Teruslah berbuat baik dan tebarkan manfaat. Jangan peduli atas cerita buruk yang dibuat orang yang membenci kita. Karena toh, mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Ketahuilah, "Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) barang siapa berbuat kejahatan di antara kamu karena kebodohan, kemudian dia bertobat setelah itu dan memperbaiki diri, maka Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-An'am: 54).

Maka salah satu cara untuk menjadi lebih baik. Adalah kerjakan apapun yang baik dan bermanfaat untuk orang banyak. Jangan pedulikan penilaian orang lain. Cukup diam dan sabar dalam taat dan doa kepada-Nya. Terus ikhtiar untuk memperbaiki diri, hingga segala yang indah akan datang dengan sendirinya. Seperti itulah yang dijalani pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal semua orang.

Karena semua yang tinggi tidak harus dicapai dengan berjinjit. Terkadang cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan bersujud. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun