Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

72% Mahasiswa dan Alumni S1 Menganggap Skripsi sebagai Beban

2 September 2023   09:41 Diperbarui: 2 September 2023   09:56 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Lagi-lagi sebagai pembuktian atas kebijakan baru Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terkait dengan skripsi tidak lagi jadi syarat wajib kelulusan meraih sarjana S1 patut diuji di lapangan.

Nah, ketika mahasiswa dan alumni S1 ditanya, "pandangannya tentang skripsi Sebagai beban untuk menyelesaikan studi?". Maka responden menjawab, 72% setuju sebagai beban, 14% tidak setuju sebagai beban, dan 14% ragu-ragu. Survei yang dilakukan TBM Lentera Pustaka ini diisi oleh 100 mahasiswa dan alumni S1 pada 25-31 Agustus 2023.

Tentu, ada banyak alasan kenapa skripsi dianggap beban oleh mahasiswa. Bisa jadi karena membuat stress dan frustrasi, bisa pula karena mahasiswa tergolong malas untuk menyelesaikan skripsinya. Apalagi bagi mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan menulis ilmiah, maka skripsi bisa jadi menyusahkan walau harusnya dipahami sebagai konsekuensi dari perkuliahan. Persepsi skripsi sebagai beban ini pula, sangat mungkin, kualitas penulisan skripsi menjadi kurang memadai..

Memang benar, kebijakan skripsi tidak lagi wajib jadi syarat kelulusan S1 sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi, masing-masing fakultas, masing-masing prodi (program studi). Namun langkah antisipasi patut dilakukan, untuk mereformasi tata cara penyelesaian studi yang tidak hanya bertumpu pada skripsi. Karena survei membuktikan, 72% mahasiswa atau alumni S1 setuju skripsi dianggap sebagai beban.

Kalangan kampus atau perguruan tinggi patut merespon realitas yang ada. Agar terjadi dinamika ilmiah dan tradisi akdemik baru di kampus yang lebih "memerdekakan" mahasiswa dalam penyelesaian studi. Seperti apa seharusnya, tentu kalangan kampus dan perguruan tinggi lebih paham apa yang harus dilakukan? Salam merdeka belajar! #PegiatLiterasi #SurveiSkripsi #TBMLenteraPustaka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun