Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah 6 Manfaat Membaca Bersuara di Taman Bacaan

9 Februari 2022   16:30 Diperbarui: 9 Februari 2022   16:47 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sulit dibantah, kebiasaan kebiasaan membaca buku memiliki banyak manfaat. Selain dapat menurunkan stres, membaca buku pun dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah penyakit seperti Alzheimer dan insomnia. Tapi manfaat itu diperoleh dengan begitu saja, harus ada prosesnya. Salah satunya adalah melalui kebiasaan membaca bersuara.

Membaca bersuara intinya menyaringkan bacaan. Atau membunyikan kata demi kata yang dibaca. Selain menjaadi aktivitas yang menyenangkan, membaca bersuara pun mempermudah pembaca untuk memahami isi bacaan. Karena secara proses, membaca bersuara harus memperhatikan tekanan kata, intonasi, jeda, dan tanda baca.

Karena itu, sejak didirikan 5 tahun lalu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor selalu mewajibkan anak-anak membaca bersuara saat berada di taman bacaan. Membaca bersuara adalah tradisi yang ditegakkan di taman bacaan. Selain untuk melatih lafal atau suara agar lebih jelas, membaca bersuara juga melatih konsentrasi anak agar dapat memahami isi bacaan. 

Sekaligus mengenalkan anak-anak akan pentingnya tekanan kata, intonasi, jeda, dan tanda baca pada suatu teks. Karena teks di mana pun tidak dapat berdiri sendiri. Harus dibarengi dengan tekanan, intonasi, dan tanda baca yang tepat. Agar tidak salah makna, tidak salah tafsir. 

Maka jangan sepelekan membaca bersuara. Apalagi di taman bacaan, ada baiknya proses membaca dimulai dari membaca bersuara. Bukan membaca dalam hati. Karena membaca dalam hati, agak sulit dipertanggungjawabkan. Melalui membaca bersuara, ada 6 (enam) manfaat yang diperoleh saat membaca, yaitu:

1. Lafal. Agar mampu mengucapkan huruf demi huruf, kata demi kat dengan benar, tepat, dan jelas.

2. Intonasi. Agar mempu membedakan nada suara saat mengucapkan kata-kata, sesuai dengan tinggi rendahnya, cepat lambatnya, atau keras pelannya. Gar membaca tidak monoton.

3. Jeda. Agar mampu mengatur waktu berhenti saat membaca teks. Agar tahu saat berhenti atau memakai interval saat membaca.

4. Tanda baca. Agar mampu mengenal fungsi tanda baca, di samping mememahmi simbol-simbol tata tulis yang baik dan benar.Tanda baca berperan penting dalam menunjukkan struktur tulisan, termasuk intonasi dan jeda pada saat membaca.

5. Kosakata. Agar dapat menambah perbendaharaan kata sebagai asset kemampuan berbahasa yang digunakan saat berbicara atay menulis.

6. Konsentrasi, Agar melatih memusatkan perhatian atau pikiran pada teks bacaan sehingga lebih mudah memahami isi bacaan. 

Atas dasar itulah, TBM Lentera Pustaka mewajibkan setiap anak untuk membaca bersuara. Agar kegiatan membaca diterapkan dengan baik dan benar. Sehingga mampu menjadi kebiasaan yang tertanam dalam diri anak-anak saat membaca buku. Membaca bersuara pun dapat melatih anak-anak lebih mudah dalam mengubah tulisan menjadi suara dengan memperhatikan ucapan dan intonasi sesuai tanda baca yang digunakan. 

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan yang kreatif dan menyenangkan dengan mengembangkan model "TBM Edutainment". 

Saat ini, TBM Lentera Pustaka menjalankan 12 program literasi yang terdiri dari: 1) TAman BAcaan (TABA) dengan 130 anak pembaca aktif usia sekolah yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dan terbiasa membaca 3-8 buku per minggu per anak, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai sekolah/kuliah, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 33 ibu-ibu anggota, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng) melalui celengan, 10) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali, 11) LITFIN (LITerasi FINansial) sebagai edukasi keuangan, dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan akhlak dan kesantunan. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

Pada tahun 2021 lalu, TBM Lentera Pustaka pun menorehkan berbagai prestasi, seperti: 1) Terpilih "Jagoan 2021" dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 3) Terpilih "31 Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), 4) Terpilih "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021), dan 5) Terpilih program "Kampung Literasi 2021" dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021).

Maka di taman bacaan, jangan sepelekan membaca bersuara. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun