Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi, Pemuda Itu Potensi atau Masalah?

28 Oktober 2021   18:07 Diperbarui: 28 Oktober 2021   18:20 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Mungkin pemuda lupa. Sumpah itu bukan gegabah.

Bahwa era digital itu berkonsekuensi jadi sebab bangkitnya individualisme. Arus materialisme dan hedonisme pun jadi sebab redupnya nasionalisme. Bahwa demokrasi dan partisipasi itu tidak hanya dimaknakan demontrasi, apalagi anarkisme dan liberalisme. Kesejahteraan itu sulit diraih bila tidak diimbangi etos dan produktivitas kerja. 

Apalagi bila pemuda mau jadi "agent of change", sangat tidak boleh kehilangan jati diri dan nilai-nilai nasionalisme. Karena siapa yang mau menolong bangsanya sendiri bila bukan pemuda-nya?

Maka, pemuda mungkin perlu mereposisi eksistensinya. Karena pemuda adalah aset bangsa yang mahal dan tidak ternilai harganya. Maju atau tidaknya bangsa Indonesia tergantung pada kaum mudanya, tergantung pemudanya. 

Lalu, bagaimana bila pemuda sudah kehilangan nilai-nilai patriotism dan nasionaliisme terhadap bangsanya sendiri. Apa hari ini  pemuda masih cinta terhadap tanah airnya? Itu harus dijawab, pemuda!

Jadi, pemuda itu sebenarnya potensi atau masalah? 

Agak susah menjawabnya karena tergantung kepada pemuda-nya. Pemuda pasti jadi potensi. Bila punya kemampuan yang kemungkinan untuk dikembangkan menjadi kekuatan, menjadi daya untuk membangun. Pemuda yang sanggup jadi solusi seperti pemuda-pemuda yang jadi relawan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Pemuda yang tanpa pamrih dan tidak mengenal lelah untuk berbuat kepada masayarakat. 


Tapi sebaliknya, pemuda pun akan jadi masalah. Bila pemuda justru jadi bagian yang harus diselesaikan. Jadi soal dan persolan untuk bangsanya. Pemuda yang lebih banyak berdemonstrasi di jalan tanpa konsep yang jelas. Pemuda yang fanatic pada akal sehat tapi kehilangan hati Nurani. Pemuda yang merasa berjuang tapi mengabaikan realitas. Pemuda memble. Pemuda yang banyak omong tapi kosong. 

Maka di Hari Sumpah Pemuda kali ini. Patut ditegaskan "tidak ada pemandangan yang lebih menyedihkan daripada PEMUDA yang pesimis dan hanya berteriak di jalan. Tanpa berbuat untuk menjadi solusi dari masalah". Pemuda pun harus lebih literat. SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA. Salam literasi #SumpahPemuda #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun