Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Medsos, Menenangkan atau Malah Jadi Kudet?

30 Maret 2024   22:31 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:32 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by dole777 on unsplash.com

Di era digital seperti saat ini media sosial memberikan pengaruh besar pada setiap lini kehidupan. Berbagai platform media sosial menawarkan keunggulannya masing-masing. Mulai dari facebook, instagram, twitter, sampai tiktok.

Medsos tersebut memberikan pengaruhnya tersendiri. Sebut saja Purbalingga, Facebook menjadi salah satu platform medsos yang cukup digandrungi oleh masyarakat. Hampir setiap hari ada saja postingan yang ditayangkan.

Tak sedikit pula, masyarakat yang menjadikan facebook ini sebagai alat untuk mengkritik pemerintah. Belum lagi ketika menjelang pemilu, facebook ini akan ramai dibandingkan sebelum-sebelumnya.

Dengan beragam akun dan karakteristikanya, mereka akan memposting sesuatu yang bersifat baik ataupun kritikan. Alih-alih tak sabar, masyarakat kadang termakan postingan yang ada. Untuk itu ada slogan "Bijak dalam Bermedsos" agar kita pun sebagai pembaca tidak termakan hoaks. Perlu cek dan ricek ketika melihat postingan yang ada di medsos.

Selanjutnya ada instagram, siapa si yang gak punya instagram. Media sosial yang satu ini cukup banyak diminati juga oleh masyarakat dengan keunggulannya.

Nah, melihat antusias masyarakat yang begitu besar pada medsos rasa-rasanya perlu waktu juga untuk sejenak off atau tidak bermain medsos. Tapi, bisakah kita melakukannya?

Puasa bermedsos itu cukup menenangkan. Kita terhindar dari sifat iri atas apa yang dilihat pada postingan di medsos. Karena tak sedikit dari mereka yang melihat postingan orang lain merasa  "kok bisa ya dia seperti itu, kenapa kita gak bisa" ... "seneng ya bisa jalan-jalan, makan-makan terus" ... "kerja nya enak ya" bla bla bla. Begitulah secuil komentar seseorang ketika melihat postingan kita.

Padahal mereka tidak melihat dan tidak mengetahui apa yang kita rasakan dan apa yang kita alami untuk mencapai hal itu. Dan memang ini menjadi salah satu pengalaman pribadi.

Postingan medsos pun dibuat seolah-olah tidak ada masalah, semua berjalan lancar, bisa jalan-jalan setiap hari, kerja nyaman. Hal ini untuk memperlihatkan bahwa tak ada masalah, tak ada kendala yang dialami. Netijen cukup melihat kita senang tanpa melihat betapa kita harus banting tulang dan jatuh bangun menjalani realita kehidupan.

Namun, ternyata tak selamanya hal tersebut menyenangkan. Ada kalanya kita merasakan titik bosan bermaim medsos. Bukan lagi bosan tapi tak mau lagi membuat postingan. Cukup melihat dan mengamati postingan follower lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun