Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bos, Apa Itu Literasi?

30 September 2021   06:26 Diperbarui: 30 September 2021   06:35 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Apa Itu literasi?

Saat ditanya, apa itu literasi? Agak bingung juga, dari mana mulai menjawabnya. Apa literasi sebatas membaca dan menulis. Apalagi data Litbang Kemdikbud (2019) menyebut angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional Indonesia berada di angka 37,32. Tergolong masih rendah alias belum memadai. Sehingga dibutuhkan aktivitas literasi seperti di taman bacaan.

Belum lagi bila dikaitkan hasil riset We Are Social bertajuk "Global Digital Reports 2020" yang menyebut 64% penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet. 

Bahkan angka rata-rata orang Indonesia berselancar di dunia maya tercatat 7 jam 59 menit per hari. Melebihi angka rata-rata global yang hanya 6 jam 43 menit di internet per harinya.

Angka 64% dari jumlah penduduk yang mencapai 272 juta orang, tentu sangat besar. Makanya,ada istilah orang Indonesia dikenal "malas baca tapi cerewet di media sosial".

Jadi, apa itu literasi?

Istilah literasi mulanya berasal dari bahasa latin "literatus", yang berarti orang yang belajar. Itu berarti, literasi dapat dikatakan adanya kesadaran belajar seseorang untuk memahami realitas yang ada dalam kehidupan. Lalu mampu mentransformasikannya ke dalam perilaku sehari-hari. 

Literasi itu sikap dalam memahami realitas kehidupan. Makanya orang yang mampu bersikap seperti itu disebut orang yang literat. Sebagai contoh, pandemi Covid-19 adalah sebuah realitas. 

Maka seseorang yang literat sudah pasti mau divaksin. Selain patuh kepada protokol kesehatan 3M (memakai masker -- mencuci tangan -- menjaga jarak). Bukan sebaliknya, malah menebar hoaks tentang vaksin atau tidak patuh terhadap protocol Kesehatan.

Memang, literasi dulu dipahami sebatas kemampuan membaca dan menulis. Lebih merujuk pada kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung. 

Tapi hari ini in, literasi harus dimaknakan sebagai kemampuan memecahkan masalah. Sebuah kemampuan untuk adaptasi, kontribusi, dan mencari solusi. Maka literasi, sangat membutuhkan kemampuan berbahasa dan berpikir yang mumpuni.

Seiring dinamika peradaban manusia. Literasi pun ber-evolusi sesuai dengan tantangan zaman. Literasi sudah mengalami perluasan makna yang penting. 

Yaitu menyangkut "kompetensi dan kecakapan hidup" dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Literasi yang merasuk pada praktik pendidikan, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi. 

Karenanya, Education Development Center (EDC) menyebut literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skills yang dimiliki dalam hidupnya, lebih dari sekadar kemampuan baca tulis.

Saya pun meng-iya-kan. Bahwa literasi punya dua kata kunci: 1) kesadaran belajar dan 2) memahami realitas. Maka basis dari gerakan literasi adalah adanya kesadaran belajar dan kemampuan memahami realitas kehidupan. 

Dna berujung pada keberanian mentransformasikan ke dalam perilaku nyata yang lebih baik. Untuk itu, seseorang dapat dikatakan literat bila memiliki 5 (lima) perilaku nyata yang kompeten yaitu: 1) memahami, 2) melibatkan, 3) menggunakan, 4) menganalisis, dan 5) mentransformasi. Sehingga literat adalah sebuah proses, untuk kompeten dan cakap.

Jadi, literasi adalah sebuah kompetensi dan kecakapan seseorang dalam menyeimbangkan pikiran dan perilaku, mampu adaptasi terhadap perubahan, dan yang terpenting mampu memecahkan masalah sesuai realitas yang ada. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun