Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pengurus Asosiasi DPLK Petakan Tantangan Industri Dana Pensiun

28 Mei 2019   23:59 Diperbarui: 29 Mei 2019   09:23 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patut diketahui,  hingga Desember 2018 lalu , industri DPLK mengelola asset sebesar Rp 82 trilyun atau meningkat sebesar 9% dari tahun sebelumnya. Adapun jumlah pekerja yang sudah menjadi peserta DPLK baru sekitar 3,1 juta pekerja, masih sangat kecil dibandingkan jumlah pekerja formal yang mencapai 50 juta dan pekerja informal 70 juta. Saat ini kepesertaan DPLK pun masih didominasi segmen korporasi, sementar segmen individu hanya 5%.

Di sisi lain, untuk memacu perkembangan industri DPLK juga dibutuhkan insentif perpajakan dari pemerintah. Karena prinsipnya, pendanaan melalui DPLK berdasar pada spirit "menunda kenikmatan hari ini untuk masa pensiun". Maka sangat pantas, peserta DPLK mendapatkan insentif perpajakan saat manfaat pensiun dibayarkan. 

Selain itu, upaya untuk merevisi UU No 11/1992 tentang Dana Pensiun pun kian mendesak. Agar industri Dana Pensiun bisa lebih kompetitif, fleksibel, dan menarik bagi pesertanya.

Maka dapat disimpulkan, industri DPLK hari ini harus mampu mengubah tantangan yang ada menjadi peluang yang nyata. Industri DPLK harus lebih solid dan mau mendekati pemberi kerja dan masyarakat sesuai dinamika zaman now. 

Bila dana pensiun punya tujuan mulia dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka sangat pantas seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan dana pensiun "turun tangan" untuk terus membenahi iklim bisnis DPLK di Indonesia. Karena tujuannya hanya satu, menyiapkan kesejahteraan pekerja di masa pensiun.... #YukSiapkanPensiun #PDPLK #SadarPensiun

dokpri
dokpri
 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun