Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gara-gara Pilpres, Hidup Elo Jadi Lucu

4 April 2019   12:57 Diperbarui: 4 April 2019   13:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lucu, kayak anak ABG pacaran.

Ketemu melulu salah, jarang ketemu salah. Yang satu bilang, gak masalah gak sempat pacaran asal orangnya udah tepat. Tapi yang satu lagi bilang, gak masalah orangnya belum tepat yang penting waktu pacarannya sempat. Jadi, nyari yang tepat apa yang sempat sih? Lucu banget sih elo pada.

Emang lucu hidup kita.

Di grup WA pada teriak kangen dan ngajak ketemuan. Begitu ketemuan, sibuk main hp. Boro-boro, nanya kabar temannya? Yang ditanya, colokan listrik di sebelah mana? Sebagian bilang "pilihannya sudah tepat". Sebagian yang lain bilang "pilihannya cuma kebetulan". Lucu banget sih.

Ada yang hidup biasa saja tetapi berakhir bahagia. Ada yang hidup berjuang habis-habisan tapi ujungnya malah kecewa. Ya itulah, hidup emang lucu. Dikejar-kejar malah gak dapat. Gak dikejar-kejar malah datang sendiri...

Pantes kata anak raja. Mendingan jadi rakyat biasa. Hidupnya bebas dan gak terkurung di alam istana. Giliran rakyat jelata bilangnya enak banget jadi anak raja. Mau apa aja ada, semuanya udah tersedia. Jadi, sebenarnya mau jadi apa sih?

Hidup itu memang lucu.

Makanya, kita disuruh hidup "seimbang". Bukan berat dunia ringan akhirat. Atau ngurusin lahir lantas lupa batin. Hiduplah seimbang.

Jadi silakan saja. Menikmati kelucuan. 

Benci boleh tapi jangan lupa ada cinta. Kalo mau menertawakan orang lain boleh. Tapi harus ingat juga, siapapun pasti akan merasakan menangis. Tertawa boleh tapi ingat juga saat menangis. Hidup seenaknya silakan. Tapi ingat juga mati.

Biar hidup gak lucu. Jangan gara-gara pilpres, hidup elo jadi lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun