Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TBM Lentera Pustaka Latih Konsentrasi Baca via Panahan

23 September 2018   23:04 Diperbarui: 24 September 2018   22:31 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca bukan hanya penting. Tapi membaca pun sangat butuh konsentrasi. Karena saat membaca, kordinasi antara mata, telinga dan otak harus terjalin. Agar pemahaman terhadap bacaan bisa optimal.

Konsentrasi yang baik mutlak diperlukan saat membaca. Tanpa konsentrasi maka hasil kegiatan membaca pasti terganggu. Wajar buku bacaan sulit tuntas dibaca bila tanpa konsentrasi. Konsentrasi bukan hanya soal tempat membacanya. Bukan pula soal buku bacaan favorit atau tidak. Tapi konsentrasi menjadi hal yang harus dilatih dan dibiasakan.

Berangkat dari kondisi itulah, anak-anak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka yang terletak di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor yang selama ini telah rajin membaca tetap dilatih untuk konsentrasi melalui olah raga panahan. Karena dengan panahan, anak-anak belajar pentingnya kesabaran dan konsentrasi gara bisa "melepas" anak panah hingga di lingkaran tujuan. Dibimbing oleh Herman, Ketua Karang Taruna Desa Sukaluyu, anak-anak TBM Lentera Pustaka berlatih "memanah" agar memiliki mentalitas yang kuat.

"Sekalipun sehari-harinya terbiasa membaca di TBM, kali ini anak-anak pembaca aktif dilatih agar lebih konsentrasi dan sabar dalam membaca. Caranya, kita perkenalkan melalui olah raga panahan" ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 23 September 2018 di Desa Sukaluyu.

Harus diakui, olah raga panahan memiliki filosofi dan arti yang sangat penting bagi anak-anak. Selain sabar dan konsentrasi, panahan juga mengajarkan bahwa hidup tidak hanya cukup dengan otot. Tapi otak pun diperlukan. Maka untuk mengasah otak dibutuhkan membaca.

Selain itu, panahan pun mengajarkan bahwa seberapa siap kta melepaskan anak panah, tapi hasilnya belum tentu sesuai dengan harapan.

Dan yang paling penting bagi anak-anak TBM Lentera Pustaka, saat ini mereka mundur selangkah untuk tidak bermain-main di waktu senggang. Tapi dengan membaca berarti mereka sedang mengumpulkan energi untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

Untuk diketahui, saat ini TBM Lentera Pustaka dikenal sebagai taman bacaan masyarakat yang kreatif dan inovatif. Dengan koleksi 2.850 buku bacaan, sekitar 60 anak-anak pembaca aktif membaca seminggu 3 kali sesuai jadwal jam baca dan difasilitasi 2 petugas.

TBM Lentera Pustaka bertekad untuk menegakkan budaya baca yang lebih baik lagi di kalangan anak-anak, di samping dapat menekan angka putus sekolah.

Saat ini TBM Lentera Pustaka pun tengah menjalankan program 1.000 tanaman polybag yang akan dipajang di pinggir jalan menuju TBM Lentera Pustaka, termasuk menyiapkan "Lukisan 3D Baca di Jalanan" untuk spot-spot foto menarik bagi pengunjung dan anak-anak.

TBM Lentera Pustaka menyadari kebiasaan membaca harus terus ditanamkan di anak-anak. Apalagi di tengah gempuran era digital seperti sekarang yang bisa berdampak buruk terhadap anak-anak. Maka membaca, adalah perbuatan kecil yang dapat membesarkan anak-anak di masa datang. ... #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #BudayaLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun