Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Orang Kecil atau Orang Besar. Kamu yang Mana?

11 Januari 2015   14:41 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:30 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420936875681001403

Lain halnya orang BESAR. Orang besar fokusnya ngomongin IDE. Boleh juga disebut MIMPI. Kerjanya ngebahas ide-ide untuk mengembangkan diri. Cukup ambisius. Energik dalam mencari jalan mewujudkan mimpinya. Orang besar pikirannya positif. Lebih optimis, lebih berbobot ngomongin masa depan. Orang besar tumbuh bersama pikirannya yang besar, lalu segera bertindak. Kekalahan buat orang besar selalau jadi pelajaran. Dan ingin segera diubah jadi kemenangan. Bagusnya, orang besar selalu berpikir benar tentang orang lain. Selalu optimis dalam menyikapi anugerah kesehatan, kecerdasan, usia, atau nasib. Makanya, orang besar selalu berani bertindak, di samping percaya diri. Istilah agamanya, ashaab an nufuus al kabiirah.

Terus, orang kecil atau orang besar punya masalah gak?

Iya punyalah. Siapa sih di dunia ini yang gak punya masalah. Mana ada orang bahagia melulu. Atau orang yang susah melulu. Hidup kayak gitu hambar, monoton. Lagian, masalah atau apapun dalam hidup ini udah diatur Tuhan. Cuma buat orang kecil, masalah selalu dianggap sebagai beban. Masalah kecil dianggap masalah besar, atau dibesar-besarkan. Akhirnya, ia terpuruk dan meratapi nasibnya. Mengeluh tiap hari, lalu mengutuk Tuhan dibilang tidak adil, tidak mendengar doanya.

Sedangkan orang besar, masalah dianggap ujian dan tantangan. Dianggap kecil dan selalu dilihat dari sudut pandang positif. Buat orang besar, masalah adalah hadiah dari Tuhan untuk diselesaikan sehingga menjadi manusia yang lebih matang, lebih sempurna (kaffah).

Duh, maaf ya. Ini tulisan jadi ngalor-ngidul gini. Cuma soal orang kecil, orang besar doang. Tapi bagus juga sih untuk direnungkan, biar kita tetap eling nan waspada. Toh, tinggal kita yang memilih. Mau jadi, orang kecil atau orang besar? Karena, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri.". Salam buat orang besar. Ciamikkk !! #BelajarDariOrangGoblok

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun