Mohon tunggu...
Syaqila QurrotulUyun
Syaqila QurrotulUyun Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang hobi dalam bidang literasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manis yang Berbahaya: Tren Gaya Hidup Anak Muda dan Ancaman Diabetes

11 September 2025   08:07 Diperbarui: 11 September 2025   08:07 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam kehidupan modern, gaya hidup anak muda kian lekat dengan konsumsi makanan dan minuman manis. Tren minuman kekinian, kue instagenik, hingga jajanan viral di media sosial seolah menjadi bagian dari identitas generasi muda yang ingin tampil mengikuti arus zaman. Hampir setiap sudut kota menawarkan kafe dengan menu manis berlapis topping. Tidak hanya itu, aktivitas anak muda yang cenderung sedentari, lebih banyak duduk dengan gawai dibandingkan bergerak aktif, membuat masalah ini semakin kompleks.

            Diabetes, dulu sering dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, kini mulai mengintai generasi muda. Jumlah penderita diabetes tipe 2 pada remaja dan dewasa muda terus meningkat setiap tahun. Menurut berbagai laporan kesehatan penyakit ini di sebabkan oleh pola makan yang tinggi gula, rendah serat, dan sedikit aktivitas fisik.(Harjanto, 2022) Lebih mengkhawatirkan lagi, anak muda kerap kali tidak menyadari bahaya konsumsi gula berlebih. Selama tubuh masih tampak sehat dan energik, mereka merasa aman untuk terus menikmati minuman manis atau makanan cepat saji. Padahal, dampaknya bersifat jangka panjang dan sering muncul secara diam-diam.

            Pengaruh media sosial memperparah fenomena tersebut. Media digital sekarang lebih dari sekedar tempat hiburan tetapi juga menjadi tokoh gaya hidup. Tren mencoba makanan viral, menggunggah foto minuman manis, dan konten mukbang yang menunjukkan konsumsi berlebihan, memberi pesan seolah-olah perilaku tersebut normal bahkan keren.(Farda, 2023) Anak muda yang terbiasa mengikuti arus cenderung meniru tanpa mempertimbangkan akibatnya. Dengan demikian industri makanan dan minuman manis berkembang biak, sementara generasi muda secara bertahap memasuki kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan mereka.

Bahaya gula berlebih tidak hanya sebatas pada risiko diabetes. Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat memicu obesitas, meningkatkan risiko penyakit jantung, merusak kesehatan gigi, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.(Sinaga et al., 2024) Bayangkan generasi muda yang seharusnya menjadi motor penggerak bangsa, justru terhambat oleh penyakit kronis sejak dini.. Biaya pengobatan diabetes yang panjang dan berkelanjutan berpotensi menjadi masalah serius di masa depan apabila tren ini tidak segera diatasi.

Namun, bukan berarti generasi muda tidak memiliki jalan keluar. Kesadaran pentingnya pola hidup sehat harus ditanamkan sejak dini. Edukasi mengenai batas aman konsumsi gula, manfaat aktivitas fisik, serta kebiasaan memilih makanan yang lebih seimbang perlu diperluas melalui sekolah, komunitas, maupun media sosial.(Kartini et al., 2024) Anak muda juga dapat memanfaatkan tren untuk kebaikan, misalnya dengan mempopulerkan menu sehat, minuman rendah gula, atau olahraga yang menyenangkan.

Pada akhirnya, manisnya tren gaya hidup anak muda hari ini bisa berubah menjadi pahit jika tidak diimbangi kesadaran. Generasi yang sehat adalah aset bangsa yang tak ternilai, dan melindungi mereka dari ancaman diabetes adalah tanggung jawab bersama. Mengurangi konsumsi gula bukan berarti kehilangan kebahagiaan, tetapi justru cara untuk memastikan masa depan tetap cerah tanpa terbebani penyakit.

Adapun kesimpulannya bahwa gaya konsumsi gula berlebih pada anak muda membawa risiko serius terhadap kesehatan, terutama diabetes. Untuk mencegah generasi muda terjebak dalam masalah jangka panjang, diperlukan kesadaran memilih pola makan sehat dan gaya hidup aktif. Dengan begitu, masa depan tetap manis tanpa harus dibayangi penyakit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun