Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Puncak Syukur

10 Juni 2019   06:13 Diperbarui: 10 Juni 2019   06:31 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jika engkau bertanya bagaimana memproduksi rindu?
yang minimal setiap hari terus menjadi dan menggebu?
akan kujawab dengan ritma kata-kata cukup sederhana
luahkan rasamu, lalu tumpahkan ia dengan segenap asa 

di kesatuan sistem tubuh kita ada organ penting bernama ruhani
ia-lah sebenarnya yang terus memicu seluruh organ reproduksi
jantung, paru-paru, lambung, otak dan seluruh organ diri
tak pernah ia berhenti bekerja, sehingga sebelum ia tertidur mati 

ada sensor ruhani yang secara mekanik terotomatisasi
Tuhan, adalah pencipta pertama sistematika metik diri
Dia meniupkan ruh-Nya melalui jeruji padat bernama nafsi
melakukan monitoring dengan sistem yang terkendali 

dan ketulusan akan menjadi energi paling kuat
ia menembus tebalnya kepadatan dinding ego yang ketat
dikalahkannya seluruh rintang halang yang menerjang
dikendalikannya semua beban di puncak ketinggian 

saat logika dan perasaan bersatu padu bekerja
peran bersama menjadi kata kunci melakukan aktivita
bergerak terus berkarya mengaktualisasi perangkat diri
demi keutuhan dan keseimbangan hidup dalam harmoni 

dan rasa syukur yang ditempatkan di puncak tinggi
akan membuatmu lepas melenggangkan langkah kaki
kemana pun engkau menuju tempat paling asing sekali pun
tak akan pernah engkau merasa berat untuk menghimpun 

lalu kesabaran yang dimiliki dan engkau terus menjaganya
akan terus mengiringi seluruh rangkaian perjalanan
di dalamnya ada kecermatan, ketelitian dan kecerdasan
sebagi wujud daii bukti engkau adalah hasil cipta terbesar-Nya 

di pelupuk pagi Cimahi, 10 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun