Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... coretan seadanya berawal dari minum kopi.

Menulis untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Covid-19 dan Layanan Take Away Warung Kopi di Kota Makassar

28 Maret 2020   17:23 Diperbarui: 28 Maret 2020   21:24 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melayani pengunjung bawa pulang (Dokpri)

Keluarnya maklumat Kapolri sebagai penegasan atas himbauan sebelumnya untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan tidak berkumpul, dipatuhi oleh pemilik usaha di Kota Makassar. 

Termasuk warung kopi, tempat favorit warga untuk menjalin silaturahmi, berdiskusi, sambil menikmati minuman yang disediakan pemiliknya. 

Salah satunya adalah warung kopi 52 yang beralamat di perempatan Jalan Onta Lama dan Jalan Badak, Kota Makassar. 

Sudah hampir seminggu, warung kopi tersebut tidak beroperasi seperti biasanya. Warung kopi yang biasanya ramai dikunjungi pelanggan setelah shalat subuh itu, kini hanya melayani pembelian untuk dibawa pulang.

Sebulan sebelum wabah Covid-19 masuk ke Indonesia, sebagai pelanggan setia sempat menyarankan agar usahanya melayani pemesanan secara online dengan bergabung diaplikasi Gojek atau Grab. 

Memilih fokus untuk melayani pengunjung yang minum di tempat, keterbatasan pegawai, serta ruangan yang agak sempit menjadi pertimbangan sehingga masih menunda untuk mendaftar.

Suasana warkop sebelum wabah Covid-19 | dokpri
Suasana warkop sebelum wabah Covid-19 | dokpri

Hal yang sama juga menimpa warung kopi lainnya yang tersebar di Kota Makassar. Namun, tidak semuanya melayani pengunjung untuk bawa pulang. Beberapa pemilik usaha memilih untuk tidak beroperasi hingga kondisi normal kembali.

Pengunjung yang tidak sekedar datang untuk menikmati kopi, namun lebih untuk berkumpul bersama teman dan keluarga membuat pesanan online tidak selaris dengan usaha kopi kekinian ataupun kuliner lainnya. 

Terdapat ratusan, bahkan mungkin ribuan warung kopi yang terdampak kebijakan tersebut. Namun, semua mematuhi untuk kepentingan keselamatan warga dengan meminimalisir ruang berkumpul yang menjadi potensi tempat penyebaran. 

Khusus di warung kopi 52, dampaknya tidak hanya kepada pemilik usaha dengan penurunan pemasukan karena hanya mengandalkan pembelian untuk dibawa pulang, tapi juga beberapa rumah tangga yang menggantungkan pendapatan keluarganya di warung kopi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun