Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) kembali digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di tahun 2020. Berbeda dari tahun sebelumnya, kompetisi kali ini dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kelompok umum, kelompok replikasi, dan kelompok khusus.
Banyak inovasi yang telah diterapkan di Kota Makassar dan beberapa diantaranya telah mendapatkan penghargaan baik tingkat nasional, bahkan di level internasional.Â
Oleh karena itu, tahun ini diharapkan kepada seluruh SKPD, supaya mempersiapkan masing-masing inovasi yang telah diterapkan untuk diikutkan dalam kompetisi tersebut.
"Jangan kendor dan lebih rendah pencapaian dibandingkan yang telah diraih pada tahun-tahun sebelumnya. Harus ditingkatkan dan ciptakan yang baru lagi," ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sittiara Kinang, Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Sosial Sekretariat Daerah Kota Makassar (Asisten II), saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal dan Dokumentasi Dalam Rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020, Jumat (14/03/2020).Â
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Organisasi dan Tata Laksana Kota Makassar dengan menghadirkan seluruh SKPD, Kecamatan, hingga Puskesmas.
Kompetisi pelayanan publik tidak hanya sekedar pembelajaran bagi instansi, namun juga bentuk tanggung jawab pemerintah untuk terus melakukan pembenahan pelayanan publik dalam menjawab tuntutan masyarakat yang terus meningkat.
Sebagai Narasumber, Sri Hartini, MM, Pakar Pelayanan Publik KemenpanRB, menekan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik sebagai terobosan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kita harus bisa berpindah dari zona nyaman ke zona kompetitif," ucapnya diawal pemaparan.
Dalam paparan selanjutnya, ia menjelaskan bahwa penyelenggaraan KIPP ini bertujuan untuk mengajak dan menfasilitasi berbagai instansi sehingga dapat melihat bahwa di Indonesia banyak terdapat inovasi.Â
