Mohon tunggu...
Syamratu Nur
Syamratu Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0

1 April 2019   17:44 Diperbarui: 1 Juli 2021   07:46 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0 | pexels

Dalam industri farmasi, aspek yang sangat dikedepankan adalah aspek mutu yang baik.

Berbagai tahapan ujian, mulai dari bahan baku sampai menjadi kemasan, tentunya menyokong keberhasilan suatu produk. Setiap tahapan pun berkolerasi dengan tahap selanjutnya. Oleh karena itu, demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas produk, industri farmasi membutuhkan teknologi canggih.

Salah satu pabrik terbaru di kawasan Semarang ini, misalnya. Pabrik di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pabrik Cairan Obat Dalam (COD) baru yang dilengkapi dengan berbagai macam peralatan berteknologi modern.

Baca juga: Bagaimana Perkembangan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di Masyarakat dan Peran Farmasis Dalam Hal Tersebut ?

Hal inipun guna merealisasikan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor berbasis kimia. Apalagi Kemenperin mencatat, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh sebesar 6,85 persen pada tahun 2017. 

Bioteknologi yang dapat diterapkan IR 4, yaitu ilmu molekular dasar terhadap hewan, tumbuhan, dan lain-lain untuk menghasilkan suatu senyawa. Senyawa inilah yang dapat digunakan sebagai pengobatan dan preventif penyakit. Namun, masih terdapat masalah dalam pengembangannya, salah satunya adalah membutuhkan bahan baku dalam skala besar.

Pada keadaan saat ini, Indonesia masih mengimpornya serta belum tersedianya wadah dari pemerintah untuk melakukan riset skala besar. Solusi yang dapat diberikan untuk kedepannya, Indonesia dengan kekayaan alam yang dimiliki dapat memproduksi bahan baku sendiri dan pemerintah dapat lebih memfasilitasi untuk pengembangan bioteknologi. Supaya kedepannya Indonesia dapat menerapkan Bioteknologi Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0 dengan baik.

Perubahan itu keniscayaan, datang untuk ditolak, dihindari atau dipersiapkan? Are you ready for being a part of the creative disruption ? 

Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

#PDKMF2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun