Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ekosistem Industri Kreatif

13 September 2025   12:46 Diperbarui: 13 September 2025   12:46 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Industri Kreatif Lokal Butuh Ekosistem, Bukan Sekadar Modal

Belajar dari Songket Pandai Sikek

Suatu siang di Pandai Sikek, Sumatera Barat, saya berbincang dengan seorang penenun tua. Di antara derik alat tenun kayu yang terus bekerja, ia berkata pelan, "Banyak yang datang bawa uang, tapi kami tetap begini-begini saja."

Ucapan itu menohok. Dalam pikiran banyak orang, kunci memajukan industri kreatif lokal adalah dengan memberi bantuan dana. Tapi realitas di lapangan sering tak seindah proposal. Modal memang penting, tapi bukan segalanya.

Lebih dari Sekadar Kain

Songket Pandai Sikek bukan sekadar hasil kerajinan. Ia adalah simbol kebudayaan Minangkabau, buah keterampilan lintas generasi yang diwariskan dari ibu ke anak. Namun, kemuliaan itu tak serta-merta menjamin masa depannya. Banyak penenun mulai kehilangan harapan. Permintaan naik turun. Anak muda enggan meneruskan. Dan ketika bantuan datang, hasilnya sering tak berumur panjang.

Ketika Uang Tak Cukup

Bukan berarti bantuan dana tidak ada. Pemerintah, swasta, bahkan tokoh nasional pernah memberi perhatian---mulai dari pelatihan singkat hingga pembelian besar-besaran. Tapi masalahnya, setelah itu, semuanya kembali sepi. Tidak ada sistem yang menopang pertumbuhan secara berkelanjutan.

Mengapa? Karena industri kreatif lokal seperti songket tidak hanya butuh modal, tapi butuh ekosistem.

Ekosistem: Napas Panjang Industri Kreatif

Dalam kajian ekonomi industri, khususnya dalam teori ekosistem inovasi, modal hanyalah salah satu elemen. Yang jauh lebih menentukan adalah bagaimana para pelaku---perajin, desainer, pemasar, mentor, hingga pembeli---terhubung dalam sistem yang saling menguatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun