Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Songket : Dari Nagari ke Dunia.

12 September 2025   08:17 Diperbarui: 12 September 2025   08:17 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kata Sandiaga Uno, Menteri Parekraf:

"Tantangan UMKM kita bukan pada kreativitas, tapi pada keberanian untuk melangkah dan kesiapan ekosistem untuk mendukung."

Cerita dari Lapangan: Ketika Produk Lokal Jadi Bintang Global

Dari Flores, seorang pengrajin tenun bernama Yohana berhasil menjual produknya ke Jepang. Berkat pelatihan dan bimbingan dari Dekranasda dan LPEI, ia kini memiliki merek sendiri yang dikenal di komunitas pecinta tekstil etnik di Tokyo.

Di Kalimantan Barat, kopi Liberika dari desa-desa di Sambas---yang dulu hanya dinikmati lokal---sekarang masuk ke specialty caf di Australia. Kunci keberhasilannya? Sertifikasi, storytelling yang kuat, dan pengemasan modern.

Songket Pandai Sikek: Benang Emas Menembus Pasar Global

Di lereng Gunung Singgalang, tepatnya di Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, suara alat tenun tradisional masih terdengar dari rumah-rumah gadang. Di sinilah songket Pandai Sikek---warisan budaya Minangkabau yang bernilai tinggi---dihasilkan secara turun-temurun.

Dulu, kain songket ini hanya dipakai dalam upacara adat. Tapi kini, berkat pendampingan dari Dekranasda Sumbar dan pelatihan ekspor dari LPEI, para penenun mulai menjual karya mereka ke pasar luar negeri. Salah satunya adalah Uni Murni, penenun lokal yang semula hanya menjual songketnya di pasar tradisional, namun kini rutin mengirim produk ke Jepang dan Malaysia.

Keberhasilan Uni tak datang tiba-tiba. Ia mengikuti pelatihan digital marketing, belajar soal pengemasan, dan memahami pentingnya cerita di balik motif---bahwa songket bukan sekadar kain, tapi simbol status, filosofi, dan jati diri Minangkabau.

Kini, songket Pandai Sikek hadir dalam bentuk yang lebih modern: clutch, jaket, dompet, hingga panel interior butik hotel. Semua tanpa menghilangkan esensi motif asli.

Sebagaimana pepatah Minangkabau mengingatkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun