Episode 3: "Kuburan Server dan Sang Pemrogram"Â
Lorong bawah tanah itu semakin sempit, langit-langitnya dipenuhi kabel-kabel usang yang bergantungan seperti akar pohon digital raksasa. Karel berlari mengikuti Dendy, sementara di belakang mereka, suara drone-drone Peacekeeper semakin dekat.Â
"Di sini!" Dendy mendorong sebuah panel karat yang ternyata adalah pintu tersembunyi.Â
Mereka masuk ke dalam ruangan gelap yang langsung terang ketika Dendy menyalakan senter digitalnya. Karel mengerutkan kening.Â
"Ini... gudang komputer kuno?"Â
Bukan sekadar gudang. Ini museum teknologi yang terlarang.Â
Rak-rak besi berderet memuat benda-benda yang seharusnya sudah punah: harddisk era pra-cloud, modem dial-up, bahkan ponsel dengan tombol fisik. Di tengah ruangan, sebuah terminal komputer raksasa berkedip-kedip dengan layar hijau yang menampilkan teks sederhana:Â
[SELAMAT DATANG DI SERVER GRAVEYARD]Â
[MASUKKAN KODE AKSES]Â
Dendy mengeluarkan kristal data dari sakunya. "Ini tiket kita."Â
Ketika kristal itu didekatkan ke terminal, sesuatu yang aneh terjadi. Layar berkedip cepat, lalu menampilkan pesan:Â