Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ironi Digitalis (3).

3 April 2025   16:36 Diperbarui: 3 April 2025   16:36 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Episode 3: "Kuburan Server dan Sang Pemrogram" 

Lorong bawah tanah itu semakin sempit, langit-langitnya dipenuhi kabel-kabel usang yang bergantungan seperti akar pohon digital raksasa. Karel berlari mengikuti Dendy, sementara di belakang mereka, suara drone-drone Peacekeeper semakin dekat. 

"Di sini!" Dendy mendorong sebuah panel karat yang ternyata adalah pintu tersembunyi. 

Mereka masuk ke dalam ruangan gelap yang langsung terang ketika Dendy menyalakan senter digitalnya. Karel mengerutkan kening. 

"Ini... gudang komputer kuno?" 

Bukan sekadar gudang. Ini museum teknologi yang terlarang. 

Rak-rak besi berderet memuat benda-benda yang seharusnya sudah punah: harddisk era pra-cloud, modem dial-up, bahkan ponsel dengan tombol fisik. Di tengah ruangan, sebuah terminal komputer raksasa berkedip-kedip dengan layar hijau yang menampilkan teks sederhana: 

[SELAMAT DATANG DI SERVER GRAVEYARD] 

[MASUKKAN KODE AKSES] 

Dendy mengeluarkan kristal data dari sakunya. "Ini tiket kita." 

Ketika kristal itu didekatkan ke terminal, sesuatu yang aneh terjadi. Layar berkedip cepat, lalu menampilkan pesan: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun